Tribun Kaltim Hari Ini

Ultimatum Andi Amran Sulaiman, Pupuk Subsidi Jangan Dialihkan untuk Perkebunan di Penajam Kaltim

Pupuk jangan dialihkan ke perkebunan, Andi Amran Sulaiman minta Polda Kaltim tindak tegas pelaku penyelewengan di Penajam Paser Utara.

Penulis: Nita Rahayu | Editor: Rita Noor Shobah
TribunKaltim.co
ULTIMATUM MENTAN - Foto grafis koran Tribun Kaltim yang terbit hari ini, Sabtu (10/5/2025). Mentan Andi Amran Sulaiman saat mengunjungi kawasan pertanian di Kecamatan Babulu PPU, Jumat (9/5/2025). Andi Amran Sulaiman , memberikan ultimatum keras kepada pelaku penyelewangan pupuk. Dirinya bahkan meminta langsung aparat kepolisisan untuk menidak tegas pelaku terutama di Kalimantan Timur. (TribunKaltim.co) 

Terdapat salah satu alat pertanian modern yang coba digunakan pada kunjungan Mentan di area pertanian Babulu pagi tadi, yakni drone penebar benih padi.

Mirip dengan kamera drone dengan ukuran yang lebih besar, alat ini diyakini mampu mempercepat penanaman padi.

Kecepatan kerjanya, yakni 2,0 kilometer (km) per jam, dengan lebar tanam hingga 30 centimeter 

Swasembada dalam 6 Bulan

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, menargetkan dalam enam bulan ke depan, PPU sudah bisa swasembada pangan.

Karena pertanian di PPU khususnya Babulu terkendala pada ketersediaan air, maka diberikan pompa air sebanyak 56 unit.

Ini untuk mengakomodasi sekitar 5.896 hektar lahan pertanian produktif. 

Dengan solusi jangka pendek itu, Mentan meyakini produksi pertanian di Babulu bisa meningkat, hingga bisa swasembada hanya dalam waktu enam bulan.

"Lahan pertanian yang sekian itu dulu kita beresi, kita melakukan pompanisasi, oleh karena itu kita siapkan 500 pompa untuk Kaltim," jelasnya.

Namun dirinya memberi sinyal jika pembangunan Bendung Gerak Sungai Telake di Kecamatan Long Kali Kabupaten Paser, nampaknya belum bisa dilakukan dalam waktu dekat ini.

Mentan tak merinci soal kelanjutan rencana maupun target realisasinya, meski hal itu sudah ada sejak 2011 lalu.

"Bendung Telake kita lihat dulu, kita komunikasikan dengan Menteri PU," singkatnya.

Seperti diketahui, bahwa Bendung Gerak Telake akan dibangun di atas lahan seluas 21 hektar, dengan lebar mencapai 90,2 meter.

Baca juga: Mentan Andi Amran Ingin Pertanian Jadi Penopang Ketahanan Pangan dan Penyediaan Lapangan Kerja

Jika terealisasi, ketersediaan air akan mencukupi kebutuhan petani di Long Kali dan di Babulu PPU, yang selama ini masih mengandalkan tadah hujan.

Pada 2020 lalu, rencana pembangunan bendung ini sudah masuk tahap pembebasan lahan. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved