Berita Kubar Terkini
Pemkab Kubar Tekankan Pentingnya Menjaga Naskah Kuno, Bantu Masyarakat Pahami Jejak Sejarah
Pemerintah Kabupaten Kutai Barat tekankan pentingnya menjaga naskah kuno, bantu masyarakat pahami jejak sejarah.
Penulis: Febriawan | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO, SENDAWAR - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Barat (Kubar) mengimbau masyarakat untuk menjaga dan merawat baik naskah kuno yang dimiliki.
Hal itu disampaikan Bupati Kubar, Frederick Edwin saat sosialisasi peningkatan peran serta masyarakat dalam penyimpanan, perawatan, pelestarian, dan pendaftaran naskah kuno.
Frederick Edwin menekankan pentingnya keberadaan naskah kuno sebagai alat untuk membantu masyarakat memahami rekam jejak budaya kejayaan masa lampau.
"Namun sayangnya, sejarah dan budaya suku Dayak serta peninggalan kerajaan-kerajaan lokal banyak belum terdata seperti naskah kuno," ungkapnya.
Baca juga: Pemkab Kubar Raih Penghargaan Ombudsman RI, Pelayanan Publik Makin Berkualitas
Bupati Kubar menambahkan agar masyarakat lebih memahami langkah-langkah menyimpan arsip dengan benar.
Budaya daerah pun harus dijaga dan dilestarikan dengan cara menumbuhkan rasa memiliki dan bangga terhadap warisan budaya daerah, sehingga generasi mendatang dapat mempelajari nilai nilai luhur dari masa lalu.
Sementara Kadis Arsipus, Yosef Stevenson menambahkan, naskah kuno adalah bagian dari identitas, sejarah, dan kebudayaan daerah yang harus dijaga dan dilestarikan.
Sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatnya partisipasi aktif masyarakat dalam upaya pelestarian mulai dari mengenali, merawat, hingga mendaftarkan naskah kuno yang dimiliki secara legal ke dinas terkait.
Baca juga: Bupati Kubar Frederick Edwin Optimis Pembangunan Jembatan ATJ di Melak Ilir Bisa Dilanjutkan
Selain itu juga dapat meningkatkan kapasitas dan pemahaman masyarakat dalam mengelola dan merawat naskah kuno secara mandiri dan berkelanjutan, sehingga terciptanya basis data naskah kuno di Kutai Barat sebagai bagian dari arsip statis yang dapat digunakan untuk kepentingan penelitian, pendidikan, dan pelestarian budaya.
"Target sasaran dari sosialisasi ini adalah tokoh adat ,lembaga adat lokal,guru pendidik sejarah, pelajar dan mahasiswa," pungkasnya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.