Tribun Kaltim Hari Ini

2000 WNI jadi Sampel Uji Coba Terakhir, Vaksin TBC Bill Gates Segera Diluncurkan

Uji coba vaksin Tuberculosis atau TBC sudah akan memasuki fase ketiga atau tahap terakhir sebelum akhirnya digunakan oleh publik.

Editor: Doan Pardede
Tribun Kaltim
VAKSIN TBC - 2000 WNI jadi sampel uji coba terakhir, Vaksin TBC Bill Gates segera diluncurkan 

"Transparansi itu begini ya. Kita memastikan bahwa semua proses yang berjalan sesuai dengan aturan yang ada. Rakyat bisa mengakses hasil uji klinisnya. Secara transparan, kalau ada efek sampingnya harus diumumkan. Apa adanya," kata Taruna. 

Ia menjelaskan bahwa sebelum suatu vaksin mendapatkan izin edar, ada berbagai tahapan penting yang harus dilalui, termasuk proses evaluasi oleh Komite Nasional Evaluasi Obat.

Komite ini terdiri dari para pakar di bidang vaksin yang akan menilai hasil uji klinis secara mendalam. 

"Setelah mendapat persetujuan izin uji klinis, nanti hasilnya akan dievaluasi oleh tim sebelum mendapatkan nomor izin edar dari Badan POM. Sebelum nomor itu dikeluarkan, ada Komite Nasional Evaluasi Obat yang akan mengevaluasi hasil uji klinis ini," ujarnya. 

Taruna menyebut, uji klinis vaksin TBC Bill Gates yang sedang berlangsung di Indonesia diperkirakan akan memakan waktu sekitar dua tahun atau 24 bulan, dan harus diselaraskan dengan uji klinis yang dilakukan di negara lain.

"Uji klinis ini menurut hitungannya akan dilakukan sekitar 24 bulan, dan sekarang sudah berjalan. Jadi sekitar dua tahun ke depan kita lihat hasilnya. Karena itu juga harus disinkronisasi dengan hasil uji klinis dari negara lain. Kita tahu, di Indonesia hanya ada 2 ribu partisipan, sementara di negara lain bisa mencapai 18 ribu," katanya. 

Selain itu, Taruna juga menegaskan bahwa metode uji klinis yang digunakan harus memenuhi standar internasional, seperti double blind trial.

"Salah satu uji klinis yang tepat itu harus double blind. Artinya akan diuji pada pasien dengan kontrol, baik yang menerima obat standar, vaksin, maupun vehikel pembanding. Ini penting untuk menjaga objektivitas hasil uji klinis," ucapnya. 

Ia berharap, uji klinis vaksin yang dilakukan di Indonesia bisa memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan memperkuat sistem kesehatan nasional.

"Kita berharap uji klinis yang dilakukan di negeri kita ini punya manfaat, dan bisa membantu rakyat kita yang betul-betul membutuhkan," pungkasnya. 

Produksi Mandiri 

Taruna Ikrar menyatakan Indonesia dimungkinkan akan memproduksi vaksin Tuberculosis atau TBC. 

Kata Ikrar kemungkinan itu didasari karena kasus pasien akibat virus TBC di Indonesia cukup besar. 

Sehingga dimungkinkan Indonesia akan memproduksi vaksin lewat layanan kesehatan atau laboratorium yang ada di dalam negeri. 

"Bahkan nanti produksinya bisa saja dilaksanakan di negeri kita. Jadi banyak keuntungannya untuk mengantisipasi penyakit tuberculosis yang begitu besar sekarang ini," kata Ikrar. 

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved