Pertamax Kosong di Balikpapan

Sebutan 'Kota Minyak' Viral Imbas Kelangkaan BBM, Warga Balikpapan Anggap Sudah Tak Relevan Lagi

Sebutan 'Kota Minyak' yang telah menjadi julukan khusus bagi Kota Balikpapan kian viral imbas kelangkaan bahan bakar minyak (BBM).

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Christnina Maharani
TribunKaltim.co/Ardiana
KOTA MINYAK BALIKPAPAN - Antrean panjang pengisian BBM di SPBU Pertamina Sepinggan, Senin (19/5/2025). Sebutan 'Kota Minyak' yang telah menjadi julukan khusus bagi Kota Balikpapan kian viral imbas kelangkaan bahan bakar minyak (BBM). Namun, masyarakat berpendapat bahwa sebutan tersebut sudah tidak relevan lagi di tengah kondisi saat ini. (TribunKaltim.co/Ardiana) 

"Fix kah ini jadi naik kuyang"

"Ready kuyang , disewakan dengan harga/perjam.."

Baca juga: Balikpapan Kota Minyak tapi BBM Langka: Motor Mogok di Jalan, Warga Antre di SPBU Hujan-hujanan

"Info penyewaan kuyang harga bersahabat," tulis beberapa warganet di akun Instagram @linimasabalikpapan_ dalam unggahan yang menceritakan kisah pengendara motor dengan bensin yang benar-benar habis.

Anggota DPRD Balikpapan Ngamuk dan Semprot Pihak Pertamina di Rapat Dengar Pendapat

Tidak hanya warga Balikpapan yang merasa kesal, para anggota DPRD Balikpapan juga meluapkan keluhan kepada pihak Pertamina Patra Niaga dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Kantor DPRD, Balikpapan, Selasa (21/5/2025).

Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Edi Mangun menjadi sasaran kemarahan para anggota legislatif. 

Pasalnya, dalam forum tersebut Edi memberikan statement yang tidak menjawab permasalahan saat ini, alias kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax di Balikpapan.

"Jadi, bagaimana pasokan Pertamax hari ini?" tanya Ketua DPRD Balikpapan, Alwi Al Qadri.

"Alhamdulillah, supply BBM hari ini di semua SPBU sudah terisi sama seperti sebelumnya terjadi kekosongan," jawab Edi Mangun.

Edi menegaskan, pihaknya terus melakukan pemantauan intensif agar pasokan BBM terutama Pertamax tetap berjalan lancar dan tidak terjadi kelangkaan.

Tetapi, situasi kian memanas saat para anggota legislatif berteriak dan mengentakkan meja seolah tak setuju dengan pernyataan Edi tersebut.

Anggota Komisi III DPRD Balikpapan, Halili Adi Negara lantas menyemprot Edi.

Ia menyebut bahwa kondisi Balikpapan saat ini tengah diwarnai kemacetan panjang sebab antrean BBM yang tidak bisa teratasi dengan baik.

"Jangan asal berbicara, lihat kondisi di lapangan seperti apa. Antrean masih panjang, macet di mana-mana, ini hak masyarakat!" tegasnya.

Bukannya kondusif, suasana semakin tidak terkendali.

Suara-suara para anggota dewan saling bersahutan, mewakili keluhan masyarakat yang terdampak sampai sekarang.

Baca juga: Viral! Momen Warga Kota Minyak Balikpapan di Tengah Kelangkaan Pertamax, Miris dan Kocak

Senada dengan Halili, Anggota Komisi III DPRD Balikpapan Baharuddin Daeng Lala mengatakan bahwa pihak Pertamina harus memastikan kuota bahan bakar aman terlebih dahulu.

"Pastikan dulu kotanya aman. Bagaimana bisa bilang aman-aman tapi nyatanya masyarakat masih kesusahan nyari bahan bakar minyak!" pungkasnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved