Pertamax Kosong di Balikpapan
Ojol Balikpapan Menjerit, Cari BBM Sulit, DPRD Kota Minyak Sidang Petinggi Pertamina Sampai Kabur
Ojol Balikpapan menjerit, cari BBM sulit. Anggota DPRD Balikpapan sidang petinggi Pertamina sampai walk out alias kabur dari rapat dengar pendapat.
Penulis: Kun | Editor: Muhammad Fachri Ramadhani
Sayangnya, RDP antara anggota DPRD Balikpapan dengan Pertamina Patra Niaga Kalimantan diwarnai ketegangan.
Bahkan jajaran manajemen Pertamina Patra Niaga Kalimantan memilik walk out atau meninggalkan ruangan.
Suasana rapat tersebut mendadak memanas setelah satu demi satu interupsi dari para anggota legislatif dilemparkan ke pihak manajemen Pertamina Patra Niaga.
Di antaranya yang hadir ialah Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Edi Mangun; Sales Area Manager Retail Kaltara Pertamina, Henry Eko dan lainnya.
Ketegangan meningkat saat Edi Mangun menyampaikan pernyataan bahwa pihaknya telah melakukan pemantauan intensif terhadap distribusi BBM di wilayah Kalimantan, guna memastikan pasokan tetap berjalan lancar dan menghindari kelangkaan.
“Kami di Pertamina terus berupaya menjaga agar distribusi Pertamax tetap stabil. Monitoring terus kami lakukan di seluruh jalur distribusi,” ujar Edi di hadapan para legislator.
Namun, pernyataan tersebut langsung memicu reaksi keras dari sejumlah anggota Komisi III DPRD Balikpapan.
Mereka menyatakan ketidakpuasan terhadap realitas di lapangan yang dinilai bertolak belakang dengan laporan resmi Pertamina.
Salah satu momen yang mencuri perhatian adalah saat Halili Adi Negara, anggota Komisi III, menghentakkan meja dan meninggikan suara.
Ia menyatakan bahwa Balikpapan sedang dilanda kemacetan parah akibat antrean panjang kendaraan di SPBU, dampak dari kelangkaan BBM yang belum teratasi secara efektif.
“Lihat sendiri kondisi di lapangan seperti apa! Antrean mengular, macet di mana-mana. Ini menyangkut hak dasar masyarakat,” tegas Halili.
Anggota Komisi III DPRD Balikpapan, Halili Adi Negara lantas menyemprot Edi.
Ia menyebut bahwa kondisi Balikpapan saat ini tengah diwarnai kemacetan panjang sebab antrean BBM yang tidak bisa teratasi dengan baik.
"Jangan asal berbicara, lihat kondisi di lapangan seperti apa. Antrean masih panjang, macet di mana-mana, ini hak masyarakat!" tegasnya.
Bukannya kondusif, suasana semakin tidak terkendali.
Suara-suara para anggota dewan saling bersahutan, mewakili keluhan masyarakat yang terdampak sampai sekarang.
Suasana yang semula formal berubah menjadi emosional hingga akhirnya Edi Mangun terlihat bangkit dari tempat duduknya dan memilih meninggalkan ruangan alias kabur tanpa banyak komentar
Baca juga: Antrean BBM di Sejumlah SPBU di Balikpapan Mengular hingga Malam Hari
Merasa Terintimidasi
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Edi Mangun memastikan pasokan BBM jenis Pertamax untuk wilayah Balikpapan dalam kondisi aman.
"Perlu saya luruskan klarifikasi, bahwa Insya Allah kondisi SPBU di Balikpapan semua sudah normal, mulai besok pagi itu tidak ada lagi kelangkaan BBM," katanya.
Situasi semakian ricuh saat para anggota legislatif teriak dan menghentakkan meja, lantaran tidak setuju dengan pernyataan yang dilontarkan Edi.
Baca juga: Warga Balikpapan Kaltim Hujan-hujanan Demi Antre BBM, Rela Basah Kuyup
Alih-alih menjawab pertanyaan terkait kelangkaan BBM, Edi justru enggan berspekulasi lebih jauh.
Lantas memilih meninggalkan forum rapat lantaran merasa terintimidasi atas sikap para anggota dewan.
"Saya merasa terintimidasi," ucapnya singkat.
Tidak Ada Penjelasan Gamblang
Ketua DPRD Balikpapan, Alwi Al Qadri menyayangkan sikap jajaran Pertamina Patra Niaga yang meninggalkan forum rapat secara tidak terhormat.
"Mereka tidak menjelaskan secara gamblang. Bahasa mereka bakal normal, tapi tidak transparan dalam menyampaikan data kuota BBM," pungkasnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Balikpapan, Andi Arif Agung menyebut kelangkaan yang terjadi akibat buruknya tata kelola dalam hal pendistribusian pasokan BBM.
"Pertamina maunya apa? Mau terus menguji kesabaran masyarakat kota Balikpapan? Ini salah tata kelola.
Jangan sampai ada kelangkaan, jangan sampai ada antrean berkepanjangan lagi di SPBU Balikpapan," katanya.
Siap Minta Maaf
Rapat dengar pendapat (RDP) antara Pertamina Patra Niaga dan DPRD serta Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan menghasilkan tujuh poin kesepakatan penting.
Ke tujuh poin penting tersebut antara lain :
1. Executive General Manager PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan bertanggung jawab dan menyampaikan permohonan maaf secara resmi kepada seluruh masyarakat Kota Balikpapan melalui media massa, baik cetak maupun online, serta melalui akun media sosial resmi PT Pertamina Patra Niaga untuk dapat diunggah kembali pada akun media sosial resmi Pemerintah Kota Balikpapan.
2. PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan memenuhi kuota kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kota Balikpapan sesuai penugasan dari pemerintah pusat, dan dipastikan permasalahan ini tidak terulang kembali.
3. Pemerintah Kota Balikpapan agar mengusulkan penambahan kuota solar, pertalite, dan gas LPG 3kg sesuai dengan kebutuhan masyarakat Kota Balikpapan.
4. Menambah sarana dan prasarana pendistribusian pertalite di Kota Balikpapan minimal sebanyak 80 persen.
5. Meminta agar SPBU dibuka 24 jam sampai situasi normal kembali.
6. Mengevaluasi kinerja Public Relation/Humas, Sales Executive, dan Sales Area Manager Kaltimut PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan.
7. Dalam hal pihak PT Pertamina Patra Niaga tidak dapat memenuhi poin nomor 1 s.d. 6, maka pihak manajemen PT Pertamina Patra Niaga Area Kalimantan khususnya Balikpapan, siap mengundurkan diri dari jabatannya.
Ke tujuh poin tersebut seolah menjadi angin segar dalam mengatasi permasalahan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis pertamax di Kota Minyak, dalam forum rapat pada Selasa (20/5/2025).
Hal tersebut dituangkan melalui berita acara (BA) yang ditandatangani oleh Ketua DPRD Balikpapan, Alwi Al Qadri; Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Alexander Susilo; dan pihak terkait yang hadir dalam rapat.
Baca juga: Sebutan Kota Minyak Viral Imbas Kelangkaan BBM, Warga Balikpapan Anggap Sudah Tak Relevan Lagi
(TribunKaltim.co/Zainul/Ary Nindita Intan RS)
Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.