Sosok Open Suparman Jaya Zebua, Mahasiswa Polnes Samarinda Harumkan Nama Kaltim di Ajang Nasional

Semuanya berawal dari ketertarikan tim Kalimantan Pageant, sebuah komunitas regional yang bergerak di bidang pengembangan bakat dan pencarian duta kampus, terhadap profilnya.

"Perjalanan hingga sampai ke grand final tersebut dimulai dari tawaran tim Kalimantan Pageant untuk mengikuti event tersebut."ucappnya

Merespons tawaran itu dengan antusias, Open langsung mempersiapkan diri.

Ia bergabung bersama enam mahasiswa lain sebagai delegasi resmi Kalimantan Timur.

Baca juga: Polnes Desain Ulang Tata Ruang Interior Rumah Singgah Kanker Samarinda

Proses persiapannya pun sangat serius, dari latihan catwalk yang intens, peningkatan kemampuan public speaking, sesi photoshoot, pembuatan video profil, hingga proses pencarian dukungan sponsor untuk menunjang keberangkatan ke Jakarta.

Karantina dilakukan selama tiga hari di Tangerang, sebelum grand final digelar di Jakarta Pusat.

Dalam masa karantina itu, mereka mendapat pelatihan dari para profesional, mulai dari penguatan karakter, tes kepribadian, hingga simulasi wawancara publik.

Semua itu menjadi ajang ujian mental sekaligus pengasahan diri.

Namun tentu saja, tantangan tak pernah absen dari perjalanan orang-orang hebat.

Baca juga: Prodi ABG Polnes Gelar Sosialisasi Rekayasa Interior Rumah Singgah Kanker Samarinda

Bagi Open, tantangan utama justru hadir dalam bentuk non-teknis, yakni pendanaan dan pendampingan.

"Untuk tantangannya sendiri, tantangan yang saya hadapi dalam mengikuti pemilihan Putra Putri Kampus Indonesia 2025 ini tak jauh dari perjalanan mencari sponsor-sponsor," tambahnya

Selain harus mencari sponsor sendiri untuk mendukung keberangkatannya, Open dan teman-teman delegasi Kalimantan Timur juga harus menghadapi kenyataan bahwa tidak ada pendamping resmi dari pihak kampus maupun komunitas yang menyertai mereka selama kegiatan berlangsung.

Tantangan itu sempat membuat mereka merasa sendirian, namun di sisi lain juga memperkuat semangat solidaritas dan rasa tanggung jawab sebagai perwakilan daerah.

Hebatnya, semua rintangan itu tidak menyurutkan langkah Open.

Baca juga: Pegadaian Kalimantan Diserbu Mahasiswa Polnes, Gali Ilmu Lembaga Keuangan Nonbank di Balikpapan

Ia justru menjadikan keterbatasan tersebut sebagai motivasi.