Liputan Khusus
Prostitusi di IKN Kaltim Disorot, Modus Cari Pelanggan, Bertukar Nomor WhatsApp hingga Peran Mami
Ramainya praktik prostitusi di IKN Kaltim menjadi sorotan. Modus cari pelanggan dari bertukar nomor WhatsApp hingga peran Mami.
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Amalia Husnul A
“Saya datang dari luar kota, awalnya iseng coba buka layanan di sini (IKN). Ternyata banyak yang cari.
Dalam sehari bisa tiga sampai lima tamu bahkan delapan tamu kalau lagi ramai,” ujar seorang PSK berinisial M (21), yang telah beroperasi selama tiga bulan terakhir.
Dari penelusuran Tribun Kaltim, ditemukan sekitar ratusan PSK yang seolah sudah mengakar di sana dengan memanfaatkan platform media sosial serta aplikasi online untuk menawarkan diri kepada para pelanggannya.
Tribun Kaltim sempat berbincang dengan 8 perempuan muda yang secara terbuka mengakui bekerja sebagai PSK di kawasan Kecamatan Sepaku yang menjadi jantung proyek IKN.
Mereka menyatakan bahwa kehadiran mereka dianggap “dibutuhkan” oleh sebagian besar para pekerja pria yang datang dari luar daerah, terutama dari Pulau Jawa dan Sumatera.
Baca juga: Tamu Banyak dan Royal, Pengakuan Pelaku Prostitusi di IKN Kaltim, Segini Besaran Tarifnya
Modus Cari Kerja hingga Peran Mami
Para PSK ini tak hanya mengandalkan aplikasi perpesanan seperti MiChat untuk mencari pelanggan, tapi juga memanfaatkan pendekatan yang lebih halus.
Salah satu modus yang digunakan adalah berpura-pura menanyakan lowongan kerja bagi perempuan di IKN.
Percakapan tersebut kemudian berujung pada pertukaran nomor WhatsApp dan penawaran jasa.
"Awalnya itu cuma pura-pura nanya kerjaan, tapi lama-lama ngobrol, ya ujung-ujungnya jadi tamu juga," ujar seorang PSK yang enggan disebutkan namanya.
Mereka menyebutkan bahwa tarif layanan berkisar antara Rp400 ribu hingga Rp700 ribu per sesi, tergantung permintaan dan durasi.
Beberapa tamu bahkan bersedia membayar lebih jika merasa puas dengan pelayanan yang diberikan.
Salah satu PSK yang ditemui di sebuah kafe kawasan Sepaku menyebutkan bahwa permintaan terhadap layanan mereka cukup tinggi, bahkan bisa mencapai belasan tamu dalam sehari.
"Kadang bisa 10 orang sehari, capek sih, tapi duitnya juga lumayan," ujarnya sembari tersenyum.
Ia menambahkan bahwa mayoritas tamu yang dilayaninya merupakan pekerja dari luar daerah yang merantau ke IKN untuk mencari nafkah.
“Jarang orang lokal, kebanyakan pendatang. Mereka bilang cuma sementara di sini, kerja di proyek,” tambahnya.
Investor Swasta Suntik Rp3,65 Triliun untuk IKN Nusantara, Ada Maxi Mart Ritel Lokal Kaltim |
![]() |
---|
Pemprov Kaltim Genjot Konektivitas Infrastruktur Dukung IKN dan Daerah Terpencil |
![]() |
---|
7 Fakta Menarik Balikpapan, Daerah Penyangga IKN yang Dijuluki Kota Minyak Tapi Alami Kelangkaan BBM |
![]() |
---|
Update IKN Kaltim, OIKN Beber Bangun Rusun Buat Warga Umum di Ibu Kota Negara, Bukan Tanpa Tujuan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.