Liputan Khusus

Prostitusi di IKN Kaltim Disorot, Modus Cari Pelanggan, Bertukar Nomor WhatsApp hingga Peran Mami

Ramainya praktik prostitusi di IKN Kaltim menjadi sorotan. Modus cari pelanggan dari bertukar nomor WhatsApp hingga peran Mami.

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
GELIAT PROSTITUSI IKN - Ilustrasi pembangunan rumah pekerja IKN di Sepaku, PPU, Kalimantan Timur. Pembangunan IKN Kaltim yang mendatangkan banyak pekerja menjadi kerawanan sosial tersendiri ketika kemudian praktik prostitusi juga tumbuh subur. Modus cari pelanggan dari bertukar nomor WhatsApp hingga peran Mami. (TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO) 

TRIBUNKALTIM.CO - Praktik prostitusi di IKN Kaltim menjadi sorotan dalam beberapa waktu terakhir. 

Pembangunan IKN Kaltim yang mendatangkan banyak pekerja menjadi kerawanan sosial tersendiri ketika kemudian praktik prostitusi juga tumbuh subur.

Geliat prostitusi di IKN Kaltim bertumbuh lewat aplikasi pesan singkat hingga media sosial yang jamak dipakai.

Praktik prostitusi berkedok "open BO" yang kehadirannya ternyata sudah sejak lama terjadi melalui aplikasi daring.

Baca juga: Tamu Banyak dan Royal, Pengakuan Pelaku Prostitusi di IKN Kaltim, Segini Besaran Tarifnya

Dari pengakuan para pekerja proyek hingga pantauan langsung di lapangan, bisnis esek-esek ini tumbuh subur mengikuti denyut pembangunan mega proyek yang tiada henti. 

Sasaran mereka pun beragam, mulai dari pekerja konstruksi IKN yang jauh dari keluarga, hingga warga sekitar Kecamatan Sepaku, lokasi utama proyek IKN di Kaltim.

Pada Selasa pagi (7/5/2025), Tribun Kaltim memulai perjalanan dengan tujuan untuk melakukan investigasi dari kota ke Kecamatan Sepaku, tempat proyek IKN dilaksanakan.

Setelah kurang lebih 2,5 jam menempuh perjalanan yang melelahkan.

Saat beristirahat di sebuah cafe yang dekat dengan Istana Negara Garuda sedikit informasi mulai didapat .

Di antara obrolan ringan para pengunjung, terdengar canda tawa soal "cewek-cewek cantik" yang bisa diajak bertemu.

Saat berbincang dengan tiga pekerja konstruksi yang tengah berteduh, topik hangat seputar layanan "open BO" mencuat ketika saya bertanya soal ketersediaan "teman kencan."

"Buanyak mas, coba buka aplikasi itu ada ratusan. Tinggal pilih mau yang model kaya gimana semuanya ada di situ," ujar Sugianto, salah satu pekerja. 

GELIAT PROSTITUSI IKN - Ilustrasi. Ramainya praktik prostitusi di IKN Kaltim menjadi sorotan. Modus cari pelanggan dari bertukar nomor WhatsApp hingga peran Mami. (Grafis TribunKaltim.co)
GELIAT PROSTITUSI IKN - Ilustrasi. Ramainya praktik prostitusi di IKN Kaltim menjadi sorotan. Modus cari pelanggan dari bertukar nomor WhatsApp hingga peran Mami. (Grafis TribunKaltim.co) (Grafis TribunKaltim.co)

Rekan-rekannya menimpali dengan gelak tawa, menyiratkan bahwa praktik semacam ini bukan hal asing bagi mereka.

Beberapa pekerja lain bahkan menyebut layanan tersebut sebagai "kebutuhan." Jauh dari rumah dan istri, mereka mengaku kerap memanfaatkan aplikasi itu untuk mencari pelampiasan.

Baca juga: Pengamat Soal Prostitusi di IKN Kaltim: Konsekuensi Kawasan Berkembang dan Kontrol Sosial Lemah

"Kamu kan sering itu kalau sudah gajian langsung ganti oli di situ," timpal rekan-rekannya sambil tertawa lepas.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved