Berita Nasional Terkini

Update Longsor Gunung Kuda Cirebon: Meninggal 17 Orang, 2 Tersangka Ditahan, Dedi Mulyadi Cabut Izin

Update longsor Gunung Kuda Cirebon: Korban meninggal jadi 17 orang, polisi tahan dua tersangka, Dedi Mulyadi cabut izin tambang.

Tribun Jabar/Gani Kurniawan
EVAKUASI KORBAN - Petugas gabungan membawa kantong berisi jenazah korban yang baru ditemukan menuju ambulans, di lokasi longsor Tambang Galian C, Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (31/5/2025). Kepolisian menetapkan dua orang tersangka dalam kasus longsor tersebut. Update longsor Gunung Kuda Cirebon: Korban meninggal jadi 17 orang, polisi tahan dua tersangka, Dedi Mulyadi cabut izin tambang. (Tribun Jabar/Gani Kurniawan) 

Pencarian dan evakuasi korban masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan, meskipun beberapa kali terhambat cuaca buruk dan risiko longsor susulan.

EVAKUASI KORBAN LONGSOR - Petugas menggunakan alat berat beko mengeruk material batu yang menimbun sejumlah pekerja tambang di lokasi longsor Tambang Galian C, Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (31/5/2025). Longsor yang terjadi pada Jumat, 30 Mei 2025, sekitar pukul 10.00 WIB tersebut menimpa puluhan pekerja yang sedang beraktivitas muat material batu ke truk dan menyebabkan 17 orang meninggal dunia. (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)
EVAKUASI KORBAN LONGSOR - Petugas menggunakan alat berat beko mengeruk material batu yang menimbun sejumlah pekerja tambang di lokasi longsor Tambang Galian C, Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (31/5/2025). Longsor yang terjadi pada Jumat, 30 Mei 2025, sekitar pukul 10.00 WIB tersebut menimpa puluhan pekerja yang sedang beraktivitas muat material batu ke truk dan menyebabkan 17 orang meninggal dunia. (Tribun Jabar/Gani Kurniawan) (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

Delapan Orang Masih Tertimbun

Dandim 0620/Kabupaten Cirebon, Letkol Inf M Yusron, menyampaikan, diperkirakan masih ada delapan korban lainnya yang tertimbun. Namun pencarian terpaksa dihentikan karena hari mulai gelap.

“Sesuai dengan SOP SAR, proses pencarian kami hentikan hari ini karena sudah menjelang malam dan kurangnya pencahayaan,” ucapnya, Sabtu.

Sebelumnya, proses pencarian sempat dihentikan juga sementara sekitar pukul 14.30 WIB karena gerimis yang dikhawatirkan dapat memicu longsor susulan.

Namun pencarian dilanjutkan sekitar setengah jam kemudian.

“Alasan para pekerja ditarik menjauh dari proses evakuasi karena kondisi cuaca. Untuk penghentian ini kita tentunya saling berkoordinasi, baik dengan BPBD, Basarnas, polisi, dan instansi lainnya. Karena memang sudah mulai rintik-rintik,” jelas dia.

Yusron menekankan keselamatan petugas di lapangan tetap menjadi prioritas utama.

“Yang lebih utama adalah keselamatan kerja dari para operator dan pelaksana di lapangan,” katanya.

Untuk mendukung proses pencarian, beberapa anjing pelacak (K9) juga diterjunkan ke lokasi.

“Salah satunya kita menggunakan anjing pelacak (K9) dalam pencarian jenazah,” ujarnya. 

Ia juga mengungkapkan, longsor susulan yang terjadi semalam menambah tantangan dalam evakuasi.

“Adanya longsoran tambahan dari bagian atas berdampak pada banyaknya tumpukan pasir dan batu,” ucap Yusron.

Terkait alat berat, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas PU dan pihak swasta.

“Sampai saat ini ada lima unit beko dan dua unit mloader di lokasi,” katanya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved