Berita Samarinda Terkini
DLH Samarinda Sebut Penggunaan Kantong Plastik dan Pembuangan Jeroan Masih Dilakukan Warga
Pemerintah mengimbau agar proses penyembelihan dilakukan sesuai syariat dan tetap memperhatikan kebersihan lingkungan, mulai dari pengelolaan limbah
Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,SAMARINDA — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda menilai efektivitas Surat Edaran Walikota tentang kebersihan lingkungan, selama perayaan kurban menunjukkan hasil yang cukup baik, meski masih ditemukan sejumlah tantangan di lapangan.
Kepala Bidang Limbah B3 DLH Samarinda, Boy Leonardo Sianipar, mengungkapkan bahwa sebagian besar masyarakat mulai patuh terhadap imbauan untuk menjaga kebersihan.
Namun penggunaan plastik sekali pakai masih menjadi persoalan yang belum sepenuhnya teratasi.
"Untuk efektivitas surat edaran saat ini cukup baik, meskipun masih banyak yang melaksanakan pembagian daging kurban masih menggunakan kemasan plastik. Karena mungkin wadah pembungkus seperti daun pisang dan anyaman rotan (besek) dirasa tidak praktis dan juga agak repot dalam menyediakannya," ujar Boy saat dihubungi, Minggu (8/6).
Meski begitu, ia menyebut terdapat tren positif di beberapa wilayah yang mulai beralih pada penggunaan wadah ramah lingkungan seperti yang dianjurkan dalam edaran Walikota Samarinda Andi Harun.
Baca juga: DLH Samarinda Angkut 224 Ton Sampah Pascabanjir di Loa Janan Ilir Kaltim
Hal ini menjadi pertanda bahwa kesadaran masyarakat perlahan mulai tumbuh.
"Namun di beberapa lokasi sudah mulai tertib dalam penggunaan wadah ramah lingkungan tersebut,"tambahnya.
Di sisi lain, DLH juga masih menemukan adanya pembuangan limbah organik kurban secara tidak tepat, terutama bagian jeroan yang langsung dibuang ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS), padahal seharusnya dikubur untuk menghindari potensi pencemaran dan bau menyengat.
"Di beberapa TPS juga masih ditemui sisa organ hewan kurban, terutama isi perut (jeroan) dibuang langsung ke TPS yang seharusnya lebih baik apabila dibuang dengan cara dikubur," jelas Boy.
Namun demikian, ia mengakui bahwa pelaksanaan pengelolaan limbah kurban tahun ini secara umum menunjukkan perbaikan dibandingkan tahun sebelumnya.
"Tapi harus diakui bahwa pelaksanaan pembuangan limbah kurban tahun ini secara general masih lebih baik dari tahun sebelumnya dan semoga meningkat di tahun-tahun mendatang," harapnya.
Berdasarkan data DLH Samarinda, volume sampah harian di kota Samarinda secara umum dapat mencapai lebih dari 600 ton.
Terkait volume sampah secara keseluruhan, Boy menyebut bahwa Samarinda mengalami kenaikan produksi sampah sebesar 8 hingga 10 persen pasca Iduladha.
Peningkatan ini dipicu oleh adanya berbagai kegiatan pemotongan hewan di beberapa titik yang berdampak pada penambahan limbah domestik dan organik.
"Dimungkinkan karena ada beberapa lokasi atau tempat yang mengadakan acara sehingga produksi sampah meningkat," ujarnya.
Meski terjadi lonjakan, DLH memastikan bahwa proses pengangkutan sampah tetap berjalan normal. Hal ini karena pihaknya telah menyiapkan skenario khusus untuk mengantisipasi kondisi tersebut.
Baca juga: DLH Samarinda Catat Lonjakan Sampah Pasca Banjir hingga 10 Persen, Didominasi Perabotan Rumah Tangga
"Namun itu tidak sampai mengganggu proses pengangkutan rutin yang DLH laksanakan karena kami sendiri sudah mempersiapkan skenario lembur selama 3 hari, yaitu pada tanggal 5–7 Mei kemarin guna antisipasi lonjakan sampah pada Iduladha kali ini," pungkasnya. (*)
Polisi Tangkap Pencuri Motor Lewat Modus COD di Samarinda |
![]() |
---|
Berikut Tips Bermain Boling, Wajib Didampingi Pelatih untuk Kurangi Risiko Cedera |
![]() |
---|
Belajar dari TikTok, Pemuda Samarinda Bobol Mobil dengan Busi untuk Biaya Pernikahan |
![]() |
---|
Cerita Kepala Kampung Karangan Berau, Konservasi Mangrove Jaga Alam Sumber Penghasilan |
![]() |
---|
Dayang Donna Faroek Jadi Tersangka KPK, Anggota Kadin Kaltim Beber Ketua Sebulan Berada di Jakarta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.