Ibukota Negara Baru
Minat Investor ke IKN Kian Positif, Proyek KPBU Sektor Hunian Siap Dimulai
Skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) di Ibu Kota Nusantara (IKN) semakin menunjukkan geliat positif
Penulis: Nita Rahayu | Editor: Amelia Mutia Rachmah
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) di Ibu Kota Nusantara (IKN) semakin menunjukkan geliat positif.
Peningkatan minat dari investor dalam dan luar negeri terus terlihat, seiring dengan penguatan tata kelola serta penyederhanaan proses, yang dilakukan dalam beberapa kuartal terakhir.
Dibawah arahan Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono, berbagai proses investasi kini diarahkan untuk berjalan lebih ringkas dan efisien, tanpa mengabaikan prinsip transparansi dan akuntabilitas.
Prinsip kehati-hatian tetap dijaga, namun hambatan birokratis yang tidak perlu akan diminimalkan, melalui koordinasi lintas kementerian dan lembaga.
Capaian nyata dari penguatan tata kelola ini adalah dimulainya implementasi KPBU pada sektor hunian, dengan telah tuntasnya proses mendapat persetujuan dan penjaminan pemerintah, dari Kementerian Keuangan dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII) untuk dua proyek utama:
Baca juga: Pendataan Penduduk IKN Kaltim Dimulai, Dilakukan di 55 Desa Tersebar di Kabupaten PPU dan Kukar
* Pembangunan 8 Tower Hunian ASN oleh PT Nindya Karya di WP 1A, mencakup 288 unit hunian bertipe 190 m⊃2;.
* Pembangunan 109 Unit Rumah Tapak oleh PT Intiland di WP 1B dan 1C, dengan tipe bangunan 390 m⊃2;.
Kedua proyek tersebut ditargetkan mulai transaksi pada kuartal kedua tahun 2025 dan memulai konstruksi pada tahun yang sama.
Ini menjadi tonggak awal konkret dari pelaksanaan KPBU di IKN, yang sebelumnya masih berada dalam tahap penyiapan.
Di samping itu, terdapat juga investor nasional yaitu Ciputra Nusantara dan Konsorsium Triniti Truba, serta investor asing, yaitu Konsorsium IJM - CHEC dan Maxim.
Baca juga: Menteri PKP Salurkan Sapi Berbobot 500 Kg ke IKN saat Hari Raya Idul Adha
Ciputra Nusantara dan Konsorsium IJM - CHEC telah menyelesaikan Feasibility Study dan kini tengah menjalani evaluasi FS dan dokumen pendukung sebagai tahap lanjutannya.
Sedangkan Konsorsium Triniti - Truba dan Maxim dalam proses finalisasi Feasibility Study sebelum memasuki tahapan evaluasi.
Selain enam proyek yang telah berjalan tersebut, saat ini terdapat tiga proyek tambahan yang digawangi oleh Adhi Karya, Konsorsium Samsung C&T - Brantas Abipraya, dan Konsorsium PJ-IC Bee Invest - Promec - Ozturk Holdings saat ini juga tengah dalam tahap penyusunan Feasibility Study.
Investor-investor ini berasal dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Turki, Spanyol, dan Brunei Darussalam, dengan indikasi nilai investasi mencapai Rp63,3 triliun untuk sektor hunian.
KPBU Sektor Jalan dan Terowongan Multi Utilitas (MUT) juga menunjukkan perkembangan menjanjikan.
Baca juga: Pendataan Besar-besaran Dimulai di IKN Kaltim, 726 RT di Kukar dan PPU Masuk Radar BPS
Tercatat ada lima calon investor dari Tiongkok, Malaysia, dan Indonesia sendiri, yang saat ini dalam proses penyusunan Feasibility Study dan evaluasi dokumen dengan indikasi total nilai investasi mencapai Rp71,8 triliun, dimana Rp55 triliun di antaranya berasal dari luar negeri.
Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono menekankan bahwa skema KPBU di IKN bukan hanya untuk mempercepat pembangunan, tetapi juga memperkuat akuntabilitas publik jangka panjang.
“Proses due diligence yang kami terapkan melibatkan banyak pihak dari swasta, Kementerian terkait, hingga auditor intern pemerintah untuk menjamin good governance. Transparansi dan tata kelola yang baik adalah fondasi utama dalam semua tahapan investasi," ungkapnya Minggu (8/6/2025).
Begitu besarnya minat swasta di KPBU, saat ini masih terdapat sembilan calon investor lain di sektor hunian yang belum dapat diberikan lampu hijau untuk menjadi pemrakarsa KPBU.
“Hal ini karena minat KPBU sektor hunian di IKN perlu memperhatikan sektor lain yang akan dibiayai melalui skema KPBU. Kami akan mengundang mereka nantinya mengikuti KPBU sebagai peserta tender, atau melalui skema KPBU solicited," sambungnya.
Baca juga: Update Pembangunan Masjid Negara di IKN Nusantara Kaltim, Ada 2 Tantangan yang Dihadapi
Menurutnya, hal itu merupakan sebuah sinyal kuat bahwa skema tersebut telah menjadi model investasi unggulan, yang aman dan kredibel di mata dunia usaha.
Dengan tata kelola yang diperkuat, proses yang semakin efisien, dan kepemimpinan yang adaptif, KPBU kini menjadi tulang punggung percepatan pembangunan Ibu Kota Nusantara yang berkelanjutan, inklusif, dan terbuka bagi dunia. (*)
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20250608_Kepala_Otorita_IKN_Basuki_Hadimuljono.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.