Berita Paser Terkini
Lonjakan Kasus Diare Terjadi di RSUD Panglima Sebaya Paser, Mayoritas Pasien dari Wilayah Pesisir
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panglima Sebaya, Kabupaten Paser, mengalami lonjakan pasien penderita diare dalam sepekan terakhir
Penulis: Raynaldi Paskalis | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,TANA PASER - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panglima Sebaya, Kabupaten Paser, mengalami lonjakan pasien penderita diare dalam sepekan terakhir.
Direktur RSUD Panglima Sebaya, dr. Kamal Anshari, menyebut peningkatan jumlah pasien mulai terasa setelah sebelumnya kondisi rumah sakit berjalan normal.
Dalam keterangannya, dr. Kamal menjelaskan bahwa fokus terbesar saat ini adalah pada kasus diare yang mendominasi ruang perawatan anak.
“Memang yang terutama di ruang anak sih yang kemarin. Tapi kalau yang dewasa itu memang ya sakit-sakit biasa, memang kunjungannya cukup tinggi,” ujar dr. Kamal saat di temui Tribunkaltim.co Kamis (12/6/2025)
Baca juga: Dinkes Balikpapan Imbau Masyarakat Jaga Pola Makan selama Ramadan, Waspadai Potensi ISPA dan Diare
Sebelumnya, kasus pneumonia atau radang paru sempat menjadi penyebab utama kepadatan pasien. Namun saat ini, menurut dr. Kamal, tren pneumonia mulai menurun.
Ia menyebut sebagian besar pasien yang memenuhi ruang rawat saat ini adalah penderita diare, dengan gejala seperti muntah dan dehidrasi. Sebagian besar pasien tersebut berasal dari daerah pesisir Kabupaten Paser.
“Kebanyakan dari masyarakat di pesisir-pesisir ya,” tambahnya.
Masyarakat dari wilayah pesisir tersebut umumnya mengalami gejala diare yang tidak tertangani dengan optimal di fasilitas kesehatan tingkat pertama, seperti puskesmas.
Akibat keterbatasan penanganan, pasien akhirnya dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan spesialistik, baik oleh dokter anak maupun spesialis penyakit dalam.
Hingga kini, pihak rumah sakit masih belum merekap data resmi mengenai rentang usia pasien, namun secara umum didominasi oleh anak-anak dan juga orang dewasa. dr. Kamal menduga penyebab utama lonjakan kasus ini berkaitan dengan perubahan musim.
“Kalau sekarang kan musim agak pancaroba ya, peralihan. Biasanya entah memang air terkontaminasi, entah debu,” jelasnya.
Faktor kebersihan air dan makanan juga dinilai menjadi pemicu utama meningkatnya kasus diare di masyarakat.
Terkait kapasitas rumah sakit dalam menghadapi lonjakan pasien, dr. Kamal memastikan RSUD Panglima Sebaya telah menyiapkan skenario penanganan.
“Kami selalu punya skenario untuk mengakomodir lonjakan-lonjakan pasien. Biasanya kami memanfaatkan ruangan-ruangan yang tidak terpakai,” terangnya.
Baca juga: Puluhan Siswa SD di Nunukan Diare Diduga Usai Menyantap Menu Makan Bergizi Gratis
Ia menambahkan bahwa meskipun beberapa ruang yang digunakan bukan ruang rawat inap standar, pihak rumah sakit tetap memberikan pelayanan terbaik dan memastikan pasien serta keluarga mendapat informasi yang jelas mengenai kondisi tersebut.
“Tapi itu juga tetap kita layani karena rumah sakit tidak ada boleh menolak,” tegasnya.(*)
Lapangan Pasir Putih Terancam tak Bisa Dipakai untuk MTQ, Komisi I DPRD Paser Cari Solusi |
![]() |
---|
DLH Paser Irit Bicara Soal Aktivitas Tambang di Desa Modang, Warga Tolak Penggalian |
![]() |
---|
BPD Modang Cabut Dukungan terhadap Aktivitas Tambang Batu Bara di Modang Paser |
![]() |
---|
Asyik Bermain Judi Online, Buronan Setahun Pencuri Bawang di Paser Diamankan Polisi |
![]() |
---|
Banyak Poin Janggal, DPRD Paser Kritisi Dokumen KUA-PPAS 2026 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.