Bantuan Sosial

Penerima BPNT Tahap 2 Dapat Tambahan Rp400.000, Mensos Gus Ipul: Bansos Penebalan Cair untuk 2 Bulan

Penerima bansos BPNT tahap 2 dapat tambahan Rp400 ribu, Mensos Gus Ipul: Bansos penebalan cair untuk dua bulan.

KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN
BANSOS BPNT - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf saat berkunjung di Desa Kalisalak, Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (24/4/2025). Kabar gembira untuk penerima manfaat Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).Penerima BPNT akan mendapat uang tambahan dari bansos penebalan sebesar Rp 200 ribu selama dua bulan untuk periode Juni dan Juli. (KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN) 

"Ini diberikan untuk mereka yang menerima BPNT, Bantuan Pangan Non Tunai sebesar Rp 200.000 kali 2 bulan. Bulan Juni dan Bulan Juli," lanjutnya.

Bansos penebalan ini merupakan instruksi langsung dari Presiden sebagai bentuk perhatian terhadap masyarakat rentan.

"Ini bentuk atensi Presiden kepada masyarakat yang paling membutuhkan. Tujuannya untuk meringankan beban, memperkuat daya beli, dan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," tambah Gus Ipul.

Baca juga: Belum Cair? Penyebab Bansos PKH Tahap 2 dan BPNT Masih Ada yang Belum Dapat, Ini Janji Mensos

Mengapa Penyaluran Tahap Kedua Mengalami Keterlambatan?

Sebelumnya, penyaluran bansos tahap kedua ditargetkan selesai pada 10 Juni 2025. Namun, proses tersebut mengalami keterlambatan karena validasi data penerima membutuhkan waktu lebih lama dari yang diperkirakan.

Gus Ipul menjelaskan bahwa hambatan utama bukan terletak pada teknis distribusi, melainkan pada verifikasi dan pemadanan data.

"Kalau kendala sih nggak (terlalu), kita ngikut data aja. Kendalanya itu data aja," kata dia kepada Kompas.com, Selasa (10/6/2025).

Kini, pemerintah menggunakan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) sesuai Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2024, menggantikan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang digunakan sebelumnya.

Proses validasi dilakukan dengan koordinasi bersama Badan Pusat Statistik (BPS) dan mendapatkan pendampingan dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

"Jadi sebelum salur, koordinasi dengan BPS untuk memastikan data. Setelah clear dengan BPS kita, terus kita (validasi dengan) BPKP lagi," jelas Gus Ipul. 

Proses validasi ini dianggap penting agar penyaluran bansos lebih akurat dan tepat sasaran.

Berapa Banyak Penerima dan Bagaimana Verifikasi Dilakukan?

Gus Ipul menyebutkan bahwa dari lebih 20 juta data calon penerima, sebanyak 16,5 juta telah dinyatakan valid berdasarkan DTSEN.

"Nah (dari) BPKP, diproses lagi untuk dipastikan bahwa data ini benar gitu. Karena, verifikasi memerlukan waktu, dan 20 juta lebih kan gitu (penerima) digabung, maka bertahap gitu," katanya.

Penyaluran bansos dilakukan secara bertahap dengan pendekatan yang lebih hati-hati.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved