Breaking News

Liputan Khusus

Andi Harun Sebut APBD Kota tak Mungkin Cukup untuk Tangani Banjir di Samarinda, Butuh Dana Besar

Wali Kota Andi Harun menegaskan bahwa skema penanggulangan banjir tidak mungkin hanya ditopang oleh Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota.

Editor: Heriani AM
TRIBUN KALTIM
BANJIR DI SAMARINDA – Banjir yang merendam Jalan Juanda dengan ketinggian air setinggi paha menyebabkan sejumlah kendaraan mogok dan tidak dapat melanjutkan perjalanan. Wali Kota Andi Harun menegaskan bahwa skema penanggulangan banjir tidak mungkin hanya ditopang oleh Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota. (TRIBUNKALTIM.CO/ RAYNALDI PASKALIS) 

TRIBUNKALTIM.CO - Diperiode keduanya memimpin Kota Samarinda, Pemerintah Kota (Pemkot) di bawah kepemimpinan Wali Kota Andi Harun konsisten menggencarkan upaya penanggulangan banjir secara sistemik dan komprehensif, namun keterbatasan anggaran menjadi tantangan besar. 

Wali Kota Andi Harun menegaskan bahwa skema penanggulangan banjir tidak mungkin hanya ditopang oleh Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota.

Butuh sinergi antara pemerintah daerah, provinsi, hingga pusat untuk menuntaskan persoalan ini.

“Saya sering menyampaikan berulang-ulang bahwa persoalan banjir ini bukan hanya persoalan Samarinda, tapi hampir semua kabupaten/kota juga mengalaminya. Jadi kita akan proaktif berkomunikasi dengan Dinas PUPR Provinsi, dengan BWS, termasuk juga dengan teman-teman kita anggota DPR RI dan DPRD Dapil Samarinda,” ujar Andi Harun.

Baca juga: Penanganan Banjir di Kaltim, Pengamat: Program Kabupaten-Kota dan Provinsi Harus Sinkron

Menurutnya, penanganan banjir di Samarinda memerlukan intervensi strategis dengan kebutuhan anggaran yang tidak sedikit. Hanya untuk pembangunan 10 rumah pompa air saja, diperkirakan dana yang dibutuhkan mencapai sekitar Rp 836 miliar. 

Sementara itu, untuk pembangunan tanggul beton sepanjang 15 ribu meter, diperlukan anggaran sebesar Rp 900 miliar. Angka itu belum termasuk kebutuhan pembebasan lahan, sebab satu rumah pompa membutuhkan lahan minimal 500 meter persegi.

Andi Harun merinci bahwa dalam waktu dekat ini Pemkot akan mulai mengidentifikasi kemungkinan titik koordinat pemasangan rumah pompa air di beberapa kawasan strategis seperti Jembatan Lempake Telian dan kawasan Griya Mukti, yang masing-masing akan menampung debit 2x100 liter per detik. Lokasi lain yang direncanakan antara lain Jalan PM Noor, Talangsari, Sempaja, Gatot Subroto, kawasan RSUD AWS, dan Jembatan Lambung Mangkurat.

“Inilah yang membutuhkan anggaran besar, karena rumah pompanya semua berukuran dua kali 100 liter per detik,” kata Andi Harun.

BANJIR DI KALTIM - headline Tribun Kaltim 13 Juni 2025. Butuh Rp 100 Miliar per daerah, Pemprov susun rencana penanganan banjir di seluruh Kaltim.(Tribun Kaltim)
BANJIR DI KALTIM - headline Tribun Kaltim 13 Juni 2025. Butuh Rp 100 Miliar per daerah, Pemprov susun rencana penanganan banjir di seluruh Kaltim.(Tribun Kaltim) (Tribun Kaltim)

Tak hanya pompa dan tanggul, pengendalian banjir juga perlu memperhatikan restorasi saluran-saluran air yang terpengaruh pembangunan infrastruktur, termasuk jembatan dan jalan yang posisinya terlalu dekat dengan aliran sungai. 

“Kita juga membutuhkan penanggulan tadi untuk memastikan terkendalinya luapan air Karang Mumus ke sisi darat. Belum lagi restorasi akibat dampak pembangunan jembatan yang sangat mepet dengan air, atau saluran-saluran lain yang menimbulkan bottlenecking,” lanjutnya.

Andi Harun menyebut bahwa banyak faktor lain yang turut memperparah kondisi banjir, seperti penyempitan saluran, sedimentasi, dan tumpukan sampah. Oleh karena itu, pendekatan struktural harus diimbangi dengan penataan sosial dan edukasi masyarakat.

Dalam rapat koordinasi belum lama ini, Wali Kota juga menyoroti kawasan rawan banjir seperti Loa Janan Ilir dan Loa Buah yang terdampak luapan Sungai Mahakam. 

“Anggarannya juga cukup besar dan kita berharap betul provinsi melakukan koordinasi,” ungkapnya.

Baca juga: PUPR Samarinda Beberkan Proyek Atasi Banjir 2026, Karangmumus hingga Kolam Retensi Jadi Prioritas

Ia meminta agar paparan teknis dari seluruh instansi terkait diperdalam kembali dalam satu minggu ke depan. 

“Saya memberi arahan agar lebih detail lagi paparan ini dan dibedah lebih mendalam. Yang paling penting, masyarakat tentu akan sangat senang jika semua pihak bisa duduk bersama mengatasi masalah ini, dan saya akan sangat salut apabila kita bisa duduk bersama untuk persoalan ini,” harapnya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved