OPINI
Keresahan Pengguna Rest Area di Tol Balikpapan-Samarinda
Pengelola Tol Balikpapan masih abai terhadap wajah jalan tol sebagai instrumen penting keberadaan IKN. Harus diakui kebersihan rest area tak layak.
Mungkin pembaca bisa membandingkan dengan kebersihan rest area jalan tol yang ada di Pulau Jawa.
Bisa juga dibandingkan dengan kebersihan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman yang dikelola oleh PT. Angkasa Pura.
Di sini perdebatan memang bisa muncul, bahwa airport tax atau pajak Bandara Balikpapan termasuk katagori mahal dibandingkan Bandara lain di Indonesia.
Tetapi ingat, biaya jalan Tol Balikpapan-Samarinda konon per kilometernya juga termasuk yang paling tinggi di Indonesia.
Pihak BPJT mungkin berdalih, jumlah kendaraan pengguna jalan tol di Kaltim, tidak sebanyak pengguna jalan tol yang ada di Jawa.
Tapi ingat investasi untuk pembangunan jalan tol tidak semuanya dibiayai oleh pihak swasta.
Kaltim cukup berdarah-darah dalam pembiayaan pembangunan jalan tol, padahal sepengetahuan penulis, Kaltim sama sekali tidak mendapatkan bagian penghasilan dari pendapatan jalan tol.
Jika kita bicara tentang fungsi fasilitas jalan tol yang berbayar, maka pengguna harus mendapatkan pelayanan yang setimpal dengan pengeluaran yang harus dibayar.
Tidak ada tisu pembersih pada semua toilet yang tersedia. Begitu juga keranjang tempat sampah. Sabun pembersih juga tidak tersedia.
Tempat gantungan baju pun tidak tersedia. Lantai kotor. Air sering menggenang, karena tingkat kemiringan lantai terabaikan.
Mestinya ketinggian lantai semakin rendah menuju lobang saluran pembuangan air.
Jarang kita temui petugas kebersihan yang selalu standby untuk membersihkan. Ini sangat kontras dibandingkan dengan Bandara di Balikpapan.
Bagaimana mungkin kebersihan bisa terwujud, jika petugas kebersihan hanya melakukan pembersihan pada saat-saat tertentu.
Sementara jumlah orang yang memakai fasilitas tersebut hampir tidak pernah putus setiap waktu. Maka semestinya jumlah petugas kebersihan harus ditambah dan dibagi dalam beberapa shift, apalagi pada jam-jam padat.
Bahkan, setelah masuk di area wudhu, tertulis "area suci".
Baca juga: Volume Kendaraan di Tol Balikpapan-Samarinda Diprediksi Naik 36,39 Persen saat Libur Lebaran 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.