Berita Nasional Terkini

Singgung soal Dalang di Balik Tudingan Ijazah Palsu, Kubu Jokowi Ungkap Gelagat Roy Suryo Cs

Singgung soal dalang di balik tudingan ijazah palsu, kubu Jokowi ungkap gelagat Roy Suryo dan kawan-kawan.

KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati/KompasTV
IJAZAH JOKOWI - Foto kolase Presiden ke-7 Jokowi (kiri) saat berada di rumahnya di Solo dan Pakar Telematika Roy Suryo (kanan) saat tampil di salah satu televisi. Singgung soal dalang di balik tudingan ijazah palsu, kubu Jokowi ungkap gelagat Roy Suryo dan kawan-kawan. (KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati/KompasTV) 

TRIBUNKALTIM.CO - Singgung soal dalang di balik tudingan ijazah palsu, kubu Jokowi ungkap gelagat Roy Suryo dan kawan-kawan.

Kubu Jokowi menduga ada yang mengorkestrasi isu ijazah sang Presiden ke-7 RI itu.

Soal adanya dugaan dalang di balik tudingan ijazah palsu kembali diungkit.

Kali ini dari kubu Jokowi yang menyebutnya.

Kubu Jokowi menduga ada pihak yang memang sengaja memelihara isu itu.

Baca juga: Pelapor Ijazah Palsu Disebut Lakukan Kriminalisasi pada Jokowi, Yakup Hasibuan: Ini Menyesatkan

Kuasa Hukum Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo, Rivai Kusumanegara, menilai ada pihak yang sengaja memelihara isu ijazah palsu Jokowi sehingga terus bergulir hingga saat ini. 

"Kita melihat gerakan ini kok ada yang mengorkestrasi ya dari sistematikanya, terus cara masuknya," ucap Rivai dalam konferensi pers di Senayan, Jakarta, Minggu (15/6/2025).

Namun, dia enggan menyebutkan nama di balik konduktor yang mengorkestrasi isu tersebut.

Sebab, menurut Rivai cukup sulit membuktikan jika nama pemimpin yang memelihara isu tersebut sudah disebut ke publik.

"Kami melihat ini sudah di luar betul persoalan akademis, mencari kebenaran. Nah, ini memang sudah membuat gaduh, ya mungkin di negara hukum ini jawabannya adalah, ya hukum harus jadi panglima ya untuk menghentikan ini semua," kata dia.

Kuasa hukum lainnya, Yakup Hasibuan, menambahkan bahwa gelagat itu terlihat ketika Roy Suryo dan kawan-kawan kini tak hanya memainkan ijazah paslu, tetapi sejumlah isu lain yang berkaitan dengan politik.

Yakup mencontohkan, kini muncul narasi kebencian seperti ingin memenjarakan Jokowi hingga menyinggung keluarganya.

"Kok statement-statement-nya mulai belok nih, kok sudah ada yang mengatakan yang tadi mengasingkan Pak Jokowi, kok statement-nya menyinggung keluarga Pak Jokowi, termasuk Mas Wapres dan lain-lain," imbuh dia.

Yakup mengatakan, mereka kini menunggu apakah pihak kepolisian bisa mengungkap siapa dalang di balik isu ijazah palsu Jokowi.

"Mulai terlihat nih, fakta-fakta baru (motif isu ijazah palsu) aslinya mulai terlihat. Ya, itulah yang kami sayangkan dan kami juga menunggu, seperti pertanyaan tadi, kami menunggu sebenarnya ini siapa di balik ini," ujar Yakup.

Baca juga: Lokasi KKN-nya Saat Kuliah di UGM Dicurigai Rismon Sianipar, Jokowi: Dicek Saja ke Sana

Diberitakan sebelumnya, Jokowi melaporkan tudingan ijazah palsu ke Polda Metro Jaya, Rabu (30/4/2025).

Laporan tersebut teregistrasi dengan nomor LP/B/2831/IV/2025/SPKT/POLDA METRO JAYA.

Jokowi menyebutkan, langkah hukum ini ia ambil agar tuduhan yang menyebut dirinya mempunyai ijazah palsu dapat terjawab dengan gamblang.

"Ini sebetulnya masalah ringan, urusan tuduhan ijazah palsu. Tetapi memang perlu dibawa ke ranah hukum agar semuanya jelas dan gamblang," kata Jokowi di Polda Metro Jaya.

Bisa Chaos Jika Jokowi Tunjukkan Ijazahnya

Yakup Hasibuan menyebutkan bahwa ijazah Jokowi tidak ditunjukkan ke publik karena dapat menimbulkan kekacauan dan menjadi preseden buruk. 

Yakup khawatir, bila ijazah Jokowi ditunjukkan, akan ada banyak pihak-pihak lain yang dituduh dalam perkara lain dan dipaksa untuk membantah tuduhan yang mereka terima.

"Bayangkan semua yang dituduh, dipaksa untuk menunjukkan ijazahnya. Ini bisa terjadi kepada siapapun, kepada kepala daerah manapun, kepada anggota DPR manapun, kepada masyarakat sipil manapun. Bayangkan kalau itu terjadi, kan negara ini chaos," kata Yakup dalam konferensi pers di Senayan, Jakarta, Minggu (15/6/2025).

Padahal, Yakup menjelaskan, semestinya pihak yang menuduh yang mampu membuktikan tuduhannya, bukan sebaliknya.

Baca juga: Tak Setuju dengan Jokowi, Peneliti BRIN sebut Pemakzulan Gibran Tidak harus Sepaket Bersama Prabowo

Oleh karena itu, kubu Jokowi memilih untuk membuktikan ijazah aslinya lewat jalur hukum.

"Negara ini adalah negara hukum, siapa yang mendalilkan, dia harus membuktikan. Itu kan salah satu asas-asas yang harus diperhatikan dalam hukum," kata dia.

Alasan kedua, jika ditunjukkan ke publik, apakah publik langsung mengerti mana ijazah asli dan mana ijazah yang palsu.

Hal ini juga pernah disampaikan Yakup kepada pihak yang menuduhkan ijazah Jokowi palsu.

Yakup mengatakan, orang yang ingin melihat ijazah asli Jokowi kemungkinan tidak akan percaya, meskipun telah ditunjukkan dokumen ijazah di depan wajahnya.

"Kalau kita tunjukkan, apakah mungkin mereka bisa menentukan ini asli atau tidak? Misalnya saya bawa ijazahnya, saya kasih ke mereka. Nih, saya perlihatkan. Bisa enggak Anda membuktikan bahwa ini asli? Kan tidak mungkin juga. Ya, itulah yang mereka coba menarasikan," kata dia.

Baca juga: Soroti Ijazah Jokowi hingga Skripsi, Terbaru Rismon Sianipar Balik Dituding Ijazahnya Palsu

Yakup pun meminta semua pihak meyakini hasil verifikasi oleh Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri yang menyatakan ijazah Jokowi adalah asli.

Diberitakan sebelumnya, Jokowi melaporkan tudingan ijazah palsu ke Polda Metro Jaya, Rabu (30/4/2025).

Laporan tersebut teregistrasi dengan nomor LP/B/2831/IV/2025/SPKT/POLDA METRO JAYA.

Jokowi menyebutkan, langkah hukum ini ia ambil agar tuduhan yang menyebut dirinya mempunyai ijazah palsu dapat terjawab dengan gamblang.

"Ini sebetulnya masalah ringan, urusan tuduhan ijazah palsu. Tetapi memang perlu dibawa ke ranah hukum agar semuanya jelas dan gamblang," kata Jokowi di Polda Metro Jaya.  (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dan Kompas.com 

Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved