Berita Samarinda Terkini

Sekolah Rakyat Hadir di Samarinda Kaltim, Semua Gratis, Siswa Dibiayai Rp48 Juta per Tahun

Program Sekolah Rakyat yang diinisiasi oleh pemerintah pusat kini memasuki babak penting pelaksanaannya di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.

TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI
SEKOLAH RAKYAT - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Samarinda, Asli Nuryadin, menyampaikan bahwa keterlibatan pemerintah kota dalam proyek nasional tersebut bersifat fasilitatif, sementara kendali utama tetap berada di tangan kementerian-kementerian pusat. (TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI) 

Dana tersebut mencakup seluruh kebutuhan siswa tanpa terkecuali, dari makan, pakaian, laptop, hingga akomodasi.

Baca juga: Cara Pemkot dalam Upaya Penghapusan Kemiskinan di Samarinda, Andalkan Sekolah Rakyat

“Itu semua pusat yang ngelola. Untuk operasional per anak per tahun,” jelasnya lagi.

Saat ini, Samarinda menjadi kota pertama di Kalimantan Timur yang ditetapkan sebagai pelaksana Sekolah Rakyat.

Namun, tidak menutup kemungkinan daerah lain seperti Kutai Kartanegara atau kabupaten/kota lain di Kaltim akan menyusul.

Ia juga menjelaskan bahwa akan ada model Sekolah Rakyat yang difasilitasi oleh kabupaten lain dan pemerintah provinsi, yang memiliki cakupan lebih luas untuk menerima siswa dari seluruh Kaltim.

Baca juga: Proyek Sekolah Rakyat Rp280 Miliar, DPRD Samarinda Minta Tepat Sasaran Sesuai Kebutuhan Daerah

“Tapi semuanya dikelola oleh Kemensos,” tegasnya.

Asli juga mengonfirmasi bahwa kuota siswa Sekolah Rakyat Samarinda akan bertambah menjadi 200 siswa, menyusul arahan pusat usai rapat terbatas bersama Presiden RI Prabowo Subianto.

Informasi tersebut ia sampaikan usai menerima arahan pemerintah pusat pada 24 Juni 2025 lalu.

Jumlah siswa tambahan tersebut rencananya akan ditampung sementara di BPVP (Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas) Sungai Kunjang.

Baca juga: Hasil Seleksi Administrasi Calon Guru PPPK Sekolah Rakyat 2025 Diumumkan, Ini Tahapan Selanjutnya

“Kemarin saya dapat info, katanya ditambah lagi 100 siswa tapi letaknya di BLKI, Sungai Kunjang,” ujarnya. 

Terkait pembagian tugas di lapangan, ia menjelaskan bahwa peran Disdikbud Kota Samarinda hanya pada koordinasi sarana pendidikan, sementara seleksi siswa dilakukan di bawah wewenang Kemendikdasmen.

Asli memastikan bahwa semua persiapan tengah dilakukan, termasuk pengaturan lokasi belajar yang dibagi ke dua tempat, yakni BPMP dan BPVP, dengan total 200 siswa untuk tahap awal.

Ia berharap semua teknis bisa rampung sesuai jadwal tahun ajaran baru pada pertengahan Juli mendatang.

“Nanti kita tunggu saja perkembangan selanjutnya,” pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved