Berita Kutim Terkini
DPRD Kutim Soroti Silpa APBD 2024 yang Tinggi, Dorong Eksekusi Anggaran Lebih Cepat di 2025
Pemkab Kutim membacakan laporan terhadap pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2024 kepada DPRD
Penulis: Nurila Firdaus | Editor: Amelia Mutia Rachmah
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Pemerintah Kabupaten Kutai Timur telah membacakan laporan pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2024 kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Secara umum, Ketua DPRD Kutim, Jimmi menyoroti Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) yang nilainya cukup besar, dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp 14,8 triliun hanya terserap 81,61 persen saja.
Apalagi setiap tahun, Kabupaten Kutai Timur selalu memiliki Silpa yang cukup tinggi nilainya. "Secara general Silpanya besar kan, kita berharap ada regulasi yang betul-betul mengantisipasi hal itu tidak terjadi lagi," ujar Jimmi, Senin (30/6/2025).
Akan tetapi, ia mengaku belum membuka secara detail laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Kutim 2024. Sebab, prosesnya setelah pembacaan nota penjelasan, akan dilanjut dengan pandangan umum fraksi-fraksi terhadap nota tersebut.
Setelahnya, akan dibentuk panitia khusus (pansus) DPRD Kutim yang membahas dan mengupas tuntas pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Kutim 2024 lalu.
Baca juga: Porseni PPGT Wilayah V Kalimantan di Kutim, Memupuk Rasa Persaudaraan Antar Pemuda Gereja Toraja
Nantinya, ia akan menerima laporan yang otentik dari pembahasan pansus DPRD Kutim. Ia juga berharap dengan pembahasan tersebut, dapat mempercepat rancangan APBD Kutim tahun 2025.
"Yang kita inginkan percepatan pergeseran paling penting, karena sedikit banyaknya mempengaruhi pergerakan masyarakat, jadi berapapun nilainya APBD 2025 ini bisa cepat dieksekusi," terangnya.
Tak hanya itu, soal hutang Pemkab Kutim telah dievaluasi oleh BPK RI dan kata Jimmi saat ini proses pembayaran hutang yang belum selesai.
"Kita tidak tahu ini penyebab Pemkab adanya perlambatan membayarkan, kawatirnya nanti hutang di bank berjalan, bunganya berjalan, akhirnya ketika dibayarkan sudah tidak sesuai lagi antara pendapatan karena terpotong hutang," tandasnya. (*)
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram.
Kutai Timur Punya Jatah Cetak Sawah 1.150 Hektare, Dukung Petani Lokal |
![]() |
---|
Dokumen Rencana Kontijensi Jadi Solusi Penanggulangan Bencana di Kutai Timur |
![]() |
---|
Bumdes Mutiara Selangkau Kutim Hadir di Kaltim Expo 2025, Pamerkan Produk Unggulan Frutiboks |
![]() |
---|
BPBD Kutim Gelar Rencana Kontijensi Banjir, Jadi Pedoman saat Terjadi Bencana |
![]() |
---|
Kapolres Kutim Ajak Warga Dusun IX Bumi Etam Kontribusi Lomba Kampung Tertib Lalu Lintas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.