Ibu Kota Negara

Menuju Nol Persen Kemiskinan di IKN 2035, OIKN Dorong Pemberdayaan Masyarakat Prasejahtera

OIKN terus menggencarkan upaya untuk mencapai target nol persen penduduk miskin di wilayah IKN

TRIBUNKALTIM.CO/RAYNALDI PASKALIS
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT- Direktur Pemberdayaan Masyarakat OIKN, Conrita Ermanto saat di wawancarai media. Kamis (17/7/2025). (TRIBUNKALTIM.CO/RAYNALDI PASKALIS) 

TRIBUNKALTIM.CO, NUSANTARA - Pemerintah Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) terus menggencarkan upaya untuk mencapai target nol persen penduduk miskin di wilayah IKN pada tahun 2035. 

Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah melalui pelaksanaan Rapat Tindak Lanjut Persiapan Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Pra-Sejahtera, yang digelar oleh Direktorat Pemberdayaan Masyarakat di bawah Kedeputian Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat.

Rapat yang berlangsung di Ruang Rapat Kedeputian ini dihadiri oleh perwakilan berbagai lembaga dan instansi, seperti Kepala Dinas Sosial PPU, Perwakilan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Samarinda, Camat Sepaku, Lurah Sepaku, Lurah Pemaluan, serta para kepala desa dari Bukit Raya, Bumi Harapan, dan Sukaraja.

Direktur Pemberdayaan Masyarakat OIKN, Conrita Ermanto, mengatakan bahwa pemberdayaan masyarakat akan difokuskan pada pemanfaatan lahan sebagai demplot usaha bagi masyarakat prasejahtera.

“Nanti itu kita kembangkan seperti integrated farming. Nah kalau yang di TKD tadi itu seperti smart farming, urban farming, kemudian yang terkait dengan agroforestry,” ujar Conrita Ermanto, Kamis (17/7/2025).

Baca juga: OIKN Minta Pemilik Penginapan Perketat Aturan Cegah Prostitusi di IKN Nusantara Kaltim

Ia menjelaskan, lahan akan disesuaikan dengan potensi yang tersedia. Jika desa memiliki tanah kas desa (TKD), maka lahan tersebut dapat dimanfaatkan. Namun bagi kelurahan yang tidak memiliki TKD, seperti Kelurahan Pemaluan, akan digunakan lahan HPL milik OIKN di area penggunaan lain (APL).

Langkah ini diharapkan dapat mendukung kegiatan produktif masyarakat dan meningkatkan pendapatan rumah tangga.

Selain itu, upaya pemberdayaan ini akan didukung oleh kolaborasi lintas direktorat dalam tubuh OIKN, mulai dari Direktorat Ketahanan Pangan, Direktorat Pertanahan, hingga Direktorat Perencanaan Makro, Mikro, dan Sarana Prasarana Sosial.

“Pasar kerja itu tentu saja yang eksis sekarang itu adalah dodi dunia usaha, dunia industri itu. Artinya kalau kita menyasar kepada masyarakat prasejahtera, masyarakat miskin, masyarakat yang tentu yang berpenghasilan rendah,” jelasnya.

OIKN juga tengah mengidentifikasi kebutuhan pelatihan keterampilan yang disesuaikan dengan tuntutan dunia kerja saat ini, sehingga masyarakat prasejahtera tidak hanya memperoleh pendampingan, tetapi juga siap masuk ke lapangan kerja secara mandiri dan berdaya saing.

Baca juga: Kepala OIKN Basuki Hadimuljono Lantik Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Otorita IKN

Lebih jauh, program ini dirancang sebagai proyek percontohan awal dalam cakupan wilayah delineasi IKN seluas kurang lebih 252 ribu hektare. Wilayah ini mencakup Kecamatan Sepaku hingga ke Loa Kulu, Loa Janan, dan enam kecamatan lainnya termasuk Sanga-Sanga.

“Ini tentu saja akan menjadi suatu pilot project bagi kita nantinya dalam rangka untuk mewujudkan yang namanya target kita 2035, nol persen penduduk miskin di Otorita Ibu Kota Nusantara,” tegas Conrita. (*)

Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved