Berita Nasional Terkini
Didemo Pekerja Pariwisata, Dedi Mulyadi: Semakin Jelas Study Tour Itu Cuma Piknik
Didemo pekerja pariwisata soal larangan study tour, Dedi Mulyadi: Semakin jelas study tour itu cuma piknik.
TRIBUNKALTIM.CO - Didemo pekerja pariwisata soal larangan study tour, Dedi Mulyadi: Semakin jelas study tour itu cuma piknik.
Ribuan pekerja pariwisata, mulai dari sopir bus, kernet, hingga pelaku UMKM, menggelar demonstrasi di depan Gedung Sate pada Senin (21/7/2025).
Mereka mendesak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mencabut poin ketiga dalam Surat Edaran (SE) Gubernur Jabar Nomor 45/PK.03.03/KESRA yang memuat larangan kegiatan study tour.
Dalam poin ketiga SE Gubernur Jabar tersebut, Dedi Mulyadi secara tegas melarang sekolah melakukan kegiatan yang dianggap dapat menjadi beban bagi orangtua, salah satunya yakni kegiatan piknik atau study tour.
Didesak aksi demonstran, Dedi Mulyadi merespons tegas.
Baca juga: Dedi Mulyadi jadi Gubernur Jawa Barat Langsung Kerja, Copot Kepsek SMAN 6 Depok karena Study Tour
Dedi Mulyadi, buka suara soal aksi demonstrasi para pekerja pariwisata yang memprotes SE Gubernur tentang larangan study tour.
Dedi Mulyadi menyampaikan bahwa aksi demonstrasi di Gedung Sate serta pemblokiran Jalan Layang Pasupati pada Senin (21/7/2025) semakin menunjukkan bahwa kegiatan study tour ini lebih menyerupai acara piknik dibandingkan kegiatan yang bersifat edukatif.
“Demonstrasi kemarin menunjukkan semakin jelas bahwa kegiatan study tour itu sebenarnya kegiatan piknik, kegiatan rekreasi. Bisa dibuktikan, yang berdemonstrasi adalah para pelaku jasa kepariwisataan,” kata Dedi dikutip dari akun Instagramnya @dedimulyadi71, Selasa (22/7/2025).
Ia menyebut, yang mengikuti demonstrasi itu tidak hanya dari Jawa Barat, tapi juga mendapatkan dukungan dari asosiasi pelaku wisata di Yogyakarta, termasuk penyedia jeep wisata Gunung Merapi.
Lindungi Orangtua dari Bebas Biaya yang Tidak Perlu
Dedi pun menegaskan, kebijakan larangan study tour diterapkan untuk melindungi para orang tua dari beban biaya yang tidak perlu, sekaligus menjaga agar proses pendidikan tetap berfokus pada pembentukan karakter dan peningkatan kemampuan belajar siswa.
“Insya Allah Gubernur Jawa Barat akan tetap berkomitmen menjaga ketenangan orangtua siswa, agar tidak terlalu banyak pengeluaran biaya di luar kebutuhan pendidikan,” ujarnya.
Menurutnya, ia tetap berpihak pada kepentingan rakyat banyak, menjaga kelangsungan pendidikan, dan mengefisienkan biaya dari hal-hal yang tidak berkaitan dengan pendidikan.
“Sikap saya akan tetap berpihak pada kepentingan rakyat banyak, menjaga kelangsungan pendidikan dan mengefisienkan pendidikan dari beban biaya yang tidak ada kaitannya dengan pendidikan karakter dan pertumbuhan pendidikan,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia juga berharap industri pariwisata di Jawa Barat tetap berkembang, tapi dengan target wisatawan yang memang mempunyai kemampuan ekonomi untuk berwisata, bukan dengan memaksa keluarga berpenghasilan pas-pasan untuk mengikuti study tour.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.