Kasus Pembunuhan di Muara Kate

Tersangka Pembunuhan Tragedi Muara Kate Ngotot tak Mau Akui Perbuatan, Cek Penjelasan Polda Kaltim

Tersangka pembunuhan tragedi Muara Kate sampai saat ini masih ngotot tak mau akui perbuatan. Cek penjelasan Polda Kaltim.

Tribun Kaltim / DWI ARDIANTO /HO Jatam
KASUS PEMBUNUHAN MUARA KATE - Polda Kaltim menampilkan barang bukti dan warga Muara Kate hadang truk pengangkut batubara ilegal. Tersangka pembunuhan tragedi Muara Kate sampai saat ini masih ngotot tak mau akui perbuatan. Cek penjelasan Polda Kaltim. (Tribun Kaltim / HO Jatam) 

TRIBUNKALTIM.CO - Kepolisian Daerah Kalimantan Timur memastikan telah menetapkan satu tersangka dalam kasus pembunuhan yang terjadi di Desa Muara Langun, Kecamatan Muara Komam, Kabupaten Paser. 

Tersangka berinisial MT sampai saat ini masih ngotot tak mau akui perbuatan.

Cek penjelasan Polda Kaltim.

Menurut Polda Kaltim, tersangka berinisial MT disebut sebagai pelaku utama yang melakukan aksi kekerasan secara langsung di lokasi kejadian.

Hal itu disampaikan Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Kaltim, Kombes Pol Jamaluddin Farti.

Baca juga: Timeline Kasus Pembunuhan di Muara Kate Paser, Polda Kaltim Ungkap Faktanya Hari Ini

Dalam keterangannya menegaskan bahwa penetapan tersangka dilakukan berdasarkan alat bukti yang lebih dari cukup.

“Tadi sudah dirilis oleh Bapak Kapolda, pelaku sudah ditetapkan satu tersangka inisial MT. Dia adalah eksekutor langsung di TKP saat kejadian. Alat bukti yang kami miliki lebih dari dua, mulai dari keterangan saksi, keterangan ahli, hingga petunjuk yang mendukung,” ungkapnya, Selasa (22/7/2025).

Kendati demikian, hingga kini tersangka MT masih belum mengakui perbuatannya. Namun menurut Kombes Jamaluddin, hal itu tidak memengaruhi keyakinan penyidik dalam menetapkannya sebagai pelaku.

“Pelaku masih kekeh belum mengakui perbuatannya, tapi itu tidak masalah. Yang penting dari sisi pembuktian, kami sudah hati-hati. Kalau minimal dua alat bukti, kami tambah lagi agar semuanya lebih terang dari cahaya,” tegasnya.

Seperti diketahui, kasus ini melibatkan dua korban, satu di antaranya meninggal dunia atas nama Rusel, sementara satu lainnya, Anson, mengalami luka berat.

Peristiwa ini dipicu oleh konflik yang bermula dari persoalan jalan hauling yang melintasi wilayah warga.

“Awalnya ada permasalahan terkait jalan hauling. Warga mendirikan posko dan menyetop truk yang melintas. Dari situlah kemudian terjadi cekcok dan berujung pada penganiayaan yang menyebabkan kematian,” jelas Jamaluddin.

Baca juga: BREAKING NEWS: Polda Kaltim Gelar Konferensi Pers Kasus Pembunuhan Berencana di Muara Kate Paser

Ia juga mengungkap bahwa pelaku MT merupakan warga setempat, dan rumahnya hanya berjarak sekitar 200 meter dari posko yang menjadi lokasi kejadian. Hubungan antara pelaku dan korban juga diketahui masih memiliki ikatan keluarga.

Polda Kaltim kini juga menggandeng Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) untuk memberikan perlindungan terhadap para saksi, mengantisipasi adanya ancaman dari pihak lain.

“Kami sudah bersurat ke LPSK, dan tim mereka akan turun ke lapangan. Perlindungan saksi menjadi prioritas kami, karena ini kasus yang cukup sensitif,” tandasnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved