Berita Balikpapan Terkini

Balikpapan Siapkan Command Center Terpadu, Diperkirakan Telan Dana Rp40 Miliar

Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan berencana merancang pembangunan command center terpadu.

Penulis: Ary Nindita Intan R S | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/ARY NINDITA
BANGUN COMMAND CENTER - Pemerintah Kota Balikpapan berencana merancang pembangunan command center terpadu. Proyek ini terpusat di lantai 5 Gedung Parkir Klandasan, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (4/8/2025). 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan berencana merancang pembangunan command center terpadu.

Proyek ini terpusat di lantai 5 Gedung Parkir Klandasan, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

Diusung sebagai pusat layanan kedaruratan satu pintu yang mengadopsi konsep serupa 911 di Amerika Serikat.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Balikpapan, Erriansyah Haryono menjelaskan command center ini akan mengintegrasikan seluruh layanan darurat.

Baca juga: Diskominfo Balikpapan Bangun Command Center ala 911 Amerika di Gedung Parkir Klandasan

Mencakup dari aparat kepolisian, Satpol PP, Dinas Perhubungan, pemadam kebakaran, ambulans, hingga pengelolaan kebencanaan dan lingkungan.

"Konsepnya, semua pelayanan darurat berkumpul di satu titik. Tidak lagi banyak call center. Cukup satu nomor saja yang bisa menjangkau semuanya," ujarnya, Senin (4/8/2025).

Command center tersebut juga dirancang untuk mengawasi mitigasi banjir, pengelolaan sampah, hingga lalu lintas.

Kemudian dipasang videotron di sejumlah jalan utama yang memberikan informasi real-time kepada masyarakat. Terutama saat kondisi darurat seperti banjir besar.

Erriansyah menyebut estimasi anggaran pembangunan sekitar Rp40 miliar. Dialokasikan untuk server dan sistem integrasi ATCS milik Dinas Perhubungan yang akan dikoneksikan ke Diskominfo.

"Yang paling mahal itu sistem server dan ATCS. Tapi nanti semuanya akan saling terhubung," ucapnya.

Sebagai gambaran, sistem serupa di Jakarta disebut menelan anggaran hingga Rp300 miliar karena mengintegrasikan layanan TransJakarta, CCTV, pelacakan kejahatan, dan sistem komando tanggap darurat yang terpadu.

Jika terealisasi, kata Eri, ini akan menjadi command center pertama di Kalimantan Timur.

"Kita mengacu pada sistem yang sudah berjalan seperti di Surabaya," imbuhnya.

Ia meyakini kehadiran command center akan meningkatkan efektivitas penanganan bencana maupun situasi darurat lainnya. 

"Koordinasi tidak akan lagi berjalan terpisah-pisah. Begitu satu perintah keluar, semua unit bergerak bersamaan," tambahnya.

Perihak nomor layanan darurat, pihaknya masih akan menyesuaikan dengan keputusan pemerintah. Opsi yang dipertimbangkan antara lain 112, 119, atau 110, yang masing-masing saat ini digunakan oleh instansi berbeda. (*)


 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved