Bendera One Piece

Bendera One Piece Disorot, Wapres Gibran Pernah Pakai Pin Bajak Laut Topi Jerami, Penjelasan Eks TKN

Bendera One Piece disorot. Wapres Gibran pernah pakai pin bergambar Bajak Laut Topi Jerami ini. Kata Eks TKN Prabowo-Gibran

Editor: Amalia Husnul A
KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA
GIBRAN PAKAI ONE PIECE - Gibran Rakabuming Raka saat masih menjadi cawapres nomor urut 2 tiba di rumah Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Minggu (21/1/2024) lalu. Terlihat logo bajak laut One Piece di kemeja yang dikenakan Gibran. Bendera One Piece disorot. Wapres Gibran pernah pakai pin bergambar Bajak Laut Topi Jerami ini. Kata Eks TKN Prabowo-Gibran. (KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA) 

Namun, lambang One Piece seperti yang dulu pernah dipakai di dada kiri Gibran tersebut kini ditafsirkan berbeda oleh pemerintah. 

Wakil Ketua DPR-RI, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, pemasangan bendera One Piece ini adalah upaya memecah belah bangsa karena dikibarkan jelang HUT ke-80 RI.

"Kita juga mendeteksi dan juga dapat masukan dari lembaga-lembaga pengamanan intelijen, memang ada upaya-upaya namanya untuk memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa," kata Dasco.

Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan menegaskan bahwa pemerintah akan mengambil langkah tegas jika didapati ada upaya kesengajaan dalam menyebarkan narasi pengibaran bendera bajak laut dari manga One Piece jelang Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 RI. 

Apalagi, menurut dia, ada konsekuensi hukum bagi mereka yang mengibarkan bendera merah putih di bawah lambang apapun, sebagaimana termaktub dalam Undang-Undang (UU) Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan.

 Oleh karena itu, Budi Gunawan berharap masyarakat bisa menghargai dan menghormati jasa para pahlawan dengan tidak merendahkan bendera merah putih yang telah menjadi simbol dan identitas negara.

Pakar Komunikasi: Bentuk Aktivisme Sosial

Pakar Komunikasi dari Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Fajar Junaedi, menilai bahwa pengibaran bendera Anime One Piece di bawah Bendera Merah Putih, merupakan bentuk aktivisme sosial.

Fajarjun, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa hal ini bisa dimaknai sebagai simbol identitas kelompok, yang dalam konteks apa yang terjadi di Indonesia saat ini merupakan aktivisme sosial yang melakukan resistensi, yakni tindakan perlawanan atau penolakan dari masyarakat terhadap suatu perubahan, kebijakan, yang dianggap merugikan atau tidak adil.

Dia pun mengatakan, merujuk pada sosiolog Alberto Melucci, gerakan sosial memerlukan adanya simbol yang menyatukan orang. 

Bendera berfungsi sebagai penanda identitas yang memberi individu kesempatan untuk merasa menjadi bagian aktivisme digital.

“Ini terlihat dengan warganet yang menggunakan bendera One Piece di status media sosial, profil media sosial, membagikan di media sosial, dan bahkan mendiskusikannya di media sosial."

"Setelahnya, media massa menjadikannya berita, lengkap dengan komentar para pejabat yang acapkali justru malah kontraproduktif bagi pemerintah karena ketidak pahaman,” ungkap Fajarjun, Senin (4/8/2025), dilansir muhammadiyah.or.id.

Fajarjun juga menjelaskan bahwa dalam hal politik, representasi karakter dan ideologi dalam One Piece menunjukkan pemaknaan semiotika di secondary signification, di mana karakter dirancang secara semiotik untuk mewakili nilai-nilai dan konflik sosial yang lebih luas.

“Saya merujuk penelitian dari Thomas  Zoth (2011) yang berjudul The politics of One Piece: Political critique in Oda’s Water Seven.

Zoth menyebutkan bahwa alur Water Seven menggunakan karakter untuk mengeksplorasi relasi antara individu dan negara, khususnya dalam hal keamanan nasional."

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved