Berita Kutim Terkini

PT SAP Bangun Kelestarian Adat dan Budaya, Bangun Cinta Budaya Generasi Muda Melalui Sanggar Tari

PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL), melalui anak usahanya PT Subur Abadi Plantations (SAP), menjadi bagian dari perjalanan pelestarian budaya di Kutim

HO/PT SAP
PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL), melalui anak usahanya PT Subur Abadi Plantations (SAP), menjadi bagian dari perjalanan pelestarian budaya di Kutai Timur. (HO/PT SAP) 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Di Desa Long Melah Kecamatan Telen Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur warisan budaya terus dijaga dengan kesungguhan dan semangat yang tak pernah padam. 

Di tengah laju pembangunan dan modernisasi yang kian cepat masyarakat adat di desa ini tidak kehilangan pegangan pada akar tradisinya.

PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL), melalui anak usahanya PT Subur Abadi Plantations (SAP), menjadi bagian dari perjalanan pelestarian budaya tersebut dengan cara menyatu dan memberi makna.

Di tengah kehidupan masyarakat Long Melah identitas Dayak Kayan tetap terjaga dengan utuh. Budaya yang hidup di tengah masyarakat ini diwariskan secara turun temurun melalui berbagai cara salah satunya melalui sanggar tari.

Di desa ini berdiri Sanggar Tari Lingga Jalung yang tidak hanya melatih gerak tetapi juga membentuk karakter dan menanamkan rasa cinta pada identitas budaya sendiri. Di tempat inilah tradisi terus diajarkan dari satu generasi ke generasi berikutnya agar tidak hilang.

Baca juga: Polres Kutim Gelar Police Go To School, Upaya Tingkatkan Tertib Berlalu Lintas di Kalangan Pelajar

Salah satu sosok utama dalam upaya pelestarian budaya ini adalah Wasti Pai, seorang perempuan berusia sekitar enam puluh tahun yang telah mendedikasikan hidupnya untuk menanamkan kecintaan terhadap budaya kepada anak-anak di desanya melalui pelatihan tari secara langsung.

“Kami sudah membina tari-tarian di sini sejak tahun dua ribu. Sanggar tari ini melatih anak-anak usia delapan hingga lima belas tahun dengan tari-tarian yang diajarkan yakni tarian asli dayak, tarian kreasi, hingga tarian lainnya,” ujar Wasti Pai sambil mengunyah sirih.

20250810_PT_SAP_tari_Budaya
WARISAN BUDAYA - Di desa ini berdiri Sanggar Tari Lingga Jalung yang tidak hanya melatih gerak tetapi juga membentuk karakter dan menanamkan rasa cinta pada identitas budaya sendiri. (HO/PT SAP)

Ia percaya bahwa selama anak-anak terus menari maka budaya tidak akan pernah mati. 

Bagi Wasti kehadiran perusahaan memberi ruang dan energi baru dalam upaya pelestarian.

“Ketika PT Subur Abadi Plantations hadir di Long Melah, kami kemudian masuk dalam program binaan perusahaan,” katanya. 

Baca juga: Jelang HUT ke 80 RI, Polres Kutim Bagikan Bendera Merah Putih ke Pengendara

Dukungan yang diberikan tidak hanya berupa bantuan operasional dan perlengkapan tari tetapi juga penghormatan terhadap nilai budaya itu sendiri. “Ini bukan sekadar bantuan, melainkan bentuk pengakuan dan penguatan terhadap jati diri komunitas adat,” tambah Wasti.

PT SAP sejak awal keberadaannya di Kecamatan Telen telah mengambil peran dalam pelestarian budaya lokal. Komitmen itu bukan hanya disampaikan tetapi diwujudkan dalam bentuk kemitraan jangka panjang dengan masyarakat.

Sanggar tari di desa ini menjadi bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan yang berkelanjutan. Dukungan diberikan tidak dengan pendekatan satu arah tetapi dengan semangat kolaborasi di mana perusahaan hadir sebagai mitra budaya yang berjalan beriringan dengan komunitas adat.

Administratur PT SAP, Muhammad Abdus Syukur menyampaikan bahwa komitmen terhadap pelestarian budaya lokal telah menjadi bagian dari nilai perusahaan sejak pertama kali beroperasi.

“Program ini kami lakukan sejak perusahaan kami berada di wilayah ini (Kecamatan Telen). Jadi, komitmen kami untuk membantu warga lokal melestarikan budaya nenek moyangnya,” ujar Abdus.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved