Virus Corona di Berau
Kabid Pembinaan SMP Disdik Berau Akui Terima Banyak Keluhan Terkait Pembelajaran Sistem Online
Pembelajaran dengan sistem online di masa pandemi Covid-19 kini banyak dikeluhkan masyarakat tak terkecuali di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Pembelajaran dengan sistem online di masa pandemi Covid-19 kini banyak dikeluhkan masyarakat tak terkecuali di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Selasa (11/8/2020).
Diakui Kepala Bidan (Kabid) Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Berau, Ramlie, keluhan tersebut tak hanya datang dari orang tua, namun juga datang dari siswa bahkan guru itu sendiri.
"Karena sistem online ini cukup dikeluhkan terutama wilayah yang tidak punya signal atau blank spot, kemudian keluhan orang tua banyak termasuk mereka kewalahan membeli kuota untuk belajar daring," jelasnya
"Termasuk guru, kami akui masih ada guru yang masih belum paham dengan sistem ITE terutama guru yang umurnya sudah 50 an tahun keatas, mereka bukan tidak pintar namun lebih senang mengajar tatap muka langsung dibanding dengan belar lewat online," jelasnya.
• NEWS VIDEO KPU Berau Gelar Sosialisasi PKPU Nomor 5 Tahun 2020 Tahapan Pilkada 2020
• Baru Bebas Lewat Program Asimilasi, 2 Residivis Diringkus Aparat Polres Berau Gara-gara Edarkan Sabu
• Wabup Agus Tamtomo Buka Musker PMI Kecamatan se-Berau
Menurut Ramlie yang juga mantan guru belajar tatap muka memang lebih efektif terutama untuk pelajaran matematika atau fisika, akan lebih mudah menerangkan jika tatap muka langsung.
Meski demikian kata Kabid Pembinaan SMP Disdik Berau itu semua keluhan dari masyarakat, murid bahkan guru akan dirangkum agar dilakukan pembenahan.
"Pembenahan harus dilakukan ke depan ini, bahkan ada beberapa sekolah yang berharap agar belajar tatap muka bisa dilakukan,
"Namun kita tidak mau bebenturan dengan aturan kementerian pendidikan dan kebudayaan karena kita khawatir ada klaster baru perkembangan Covid-19 di sekolah. Sehingga untuk belajar tatap muka kita masih menunggu aturannya," pungkasnya.
Untuk sistem pembelajaran siswa selama pandemi kata Ramlie dilakukan tiga sistem yakni sistem online atau Daring, sistem luar jaringan atau Luring dan sistem guru keliling atau Gulin.
Semenjak diterbitkan SK bersama dari Dinas Pendidikan Dinkes dan Kementerian Agama kami selalu memantau progres penerapan belajar anak-anak sekolah.
• Dinas Kesehatan Berau Canangkan Penerapan e-Puskesmas, 10 Puskesmas Bakal Jadi Contoh
• Soal Pembayaran Insentif Nakes, Kepala Dinkes Berau Iswahyudi Sebut Segera Dibayar, Penjelasannya
• Dibanding 2019, Jumlah Tilang Selama Operasi Patuh Mahakam 2020 di Berau Menurun Hingga 78 Persen
Dan di Berau ada tiga sistem, yakni Daring, Luring, Guling. Guru keliling atau Gurin yakni guru memberi pelajaran kepada siswa dengan terbatas yakni hanya 5 siswa.
"Kami takutkan mereka tidak menaati protokol Kesehatan jika terlalu banyak," katanya.
Sementara Daring setiap hari dilakukan melalui sistem online, untuk Luring sendiri hampir sama dengan Gurin hanya saja Luring ini untuk wilayah yang luar jaringan atau blank spot," tutupnya.
(TribunKaltim.co/Ikbal Nurkarim)