Pagar Masjid At-Taqwa Roboh Gara-gara Aksi Demo, Pengurus: Tak Masalah, Tidak Ada Niat Merusak
Aksi demo mahasiswa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di Balikpapan digelar belum lama ini. Pasca demo tersebut, sejumlah fasilitas publik rusak,
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Aksi demo mahasiswa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di Balikpapan digelar belum lama ini.
Pasca demo tersebut, sejumlah fasilitas publik rusak, salah satunya pagar Masjid At-Taqwa Balikpapan yang roboh.
Namun, pengurus masjid At-Taqwa mengaku tak jadi soal, mengingat mahasiswa tidak ada niat untuk merusak.
Seperti diketahui, sejumlah fasilitas umum sempat rusak saat aksi unjuk rasa penolakan Undang-Undang Cipta Kerja belum lama ini.
Selain pagar Masjid At-Taqwa, aksi demo yang berakhir ricuh tersebut juga merobohkan pagar DPRD Balikpapan.
Sedikitnya ada tiga bagian pagar di masjid itu yang rusak, setelah massa aksi mencari tempat perlindungan ke dalam masjid.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Masjid Agung At Taqwa Solehuddin Siregar mengaku tak mempermasalahkannya.
"Tidak masalah. Kebetulan saat itu saya berada di luar kota dan hanya menerima laporan dari teman-teman pengurus,” kata Solehuddin.
Menurutnya, unjuk rasa merupakan hal yang wajar dalam menyuarakan ketidaksetujuan atas kebijakan pemerintah.
Laki-laki mantan tentara ini pun menegaskan, tidak melihat adanya niatan massa aksi untuk melakukan pengrusakan terhadap fasilitas masjid.
Baca juga: Demo Hari Ini di Jakarta, Ribuan Anggota Brimob dan TNI Didatangkan dari Daerah, Segenting Apa DKI?
Baca juga: Demo UU Cipta Kerja, Pagar Gedung DPRD Balikpapan Dirusak, Sabaruddin Panrecalle: Itu Uang Rakyat
Baca juga: 2 Versi Pesan Berantai WhatsApp, Demo UU Cipta Kerja & Lengserkan Jokowi, Polisi Tak Tinggal Diam
“Mereka hanya menyelamatkan diri karena dikejar. Tidak ada niat merusak. Dan kondisi pagar sebenarnya agak rapuh. Telah beberapa kali diperbaiki,” ujarnya.
Terpisah, Walikota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan, tak ada kerusakan yang fatal imbas dari kericuhan aksi demo menolak Omnibus Law.
Tak ada juga kerusakan yang dilakukan di luar batas secara umum, yang menurut Rizal Effendi tak seperti daerah lain.
"Hanya pagar saja, beberapa sudah dilakukan perbaikan tidak ada juga kerusakan taman. Secara umum baik saja, tidak seperti di daerah lain," ucapnya.
(TribunKaltim.co/Miftah Aulia)