Berita Samarinda Terkini
Lapas Narkotika dan Disdamkar Samarinda Gelar Simulasi Kebakaran Bagi Seluruh Petugas
Lapas Narkotika Samarinda, bekerja sama dengan Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kota Samarinda mengadakan simulasi kebakaran, Kamis (16/9/2021).
Penulis: Rita Lavenia | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,SAMARINDA - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Samarinda, bekerja sama dengan Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kota Samarinda mengadakan simulasi kebakaran, Kamis (16/9/2021).
Kalapas Narkotika Samarinda, Mokhamad Iksan menerangkan, pelatihan yang diadakan bagi petugas ini merupakan antisipasi awal apabila terjadi kebakaran di Lapas tersebut.
"Jadi ketika ada api, petugas dapat mengetahui cara mengatasi api tersebut," ucapnya kepada media.
Ia melanjutkan, pelatihan tersebut bukan mengacu pada kejadian di Lapas Kelas I Tangerang beberapa waktu lalu, namun memang ingin agar seluruh petugas dapat memahami cara cepat saat terjadi awal kebakaran.
Baca juga: Puluhan Pegawai Lapas Perempuan Tenggarong Ikuti Pelatihan Pemadaman Api
Baca juga: Lepas Pengawasan, Napi Lapas Bontang Kendalikan Sabu Pakai HP Wartel di Sel Tahanan
Baca juga: Peredaran Sabu 1,2 Kilogram Kembali Menyeret Narapidana Lapas Bontang
"Setidaknya ada penanganan awal dari jajaran Lapas Narkotika Samarinda. Jadi kami sangat antusias melakukan simulasi tersebut," lanjutnya.
Selain itu, Iksan juga menyebut akan menambah jumlah Alat Pemadam Api Ringan (APAR) di Lapas Narkotika.
"Dari 10 menjadi 15 APAR. Cuma yang terpenting dulu adalah kita semua tahu dulu teknik memadamkan api. Apar banyak, tapi kalau tidak paham penggunaannya kan percuma," sambungnya.
Di akhir, Iksan sangat berharap agar kejadian di Lapas Kelas I Tangerang bisa menjadi pembelajaran untuk Lapas Narkotika Samarinda.
Baca juga: Korban Meninggal Kebakaran Lapas Tangerang Bertambah Jadi 48 Orang, Polisi Kembali Periksa 7 Saksi
Ia juga menegaskan bahwa gardu PLN di Lapas tersebut sudah dicek dan memenuhi syarat dan standar.
"Semoga kejadian seperti itu (Lapas Kelas I Tangerang terbakar) tidak pernah terjadi lagi," pungkasnya. (*)