TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Jembatan Sambaliung, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur akan ditutup secara total. Hal ini akan dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau.
Dan pihak pemerintah daerah tengah melakukan berbagai persiapan penutupan Jembatan Sambaliung, Berau, termasuk jika terjadi kebakaran.
Dikatakan, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau, Thamrin, 12 kecamatan di Kabupaten Berau telah dilengkapi dengan Posko Pengendalian Karhutla, kecuali Maratua.
Termasuk di kecamatan yang melintasi Jembatan Sambaliung. Yakni, Sambaliung, Tabalar, Biatan, Talisayan, Batu Putih dan Bidukbiduk.
Baca juga: Perbaikan Jembatan Sambaliung, Pemprov Kaltim Buka Opsi Penyeberangan Motor dan Mobil Dipisah
Baca juga: Makmur HAPK Sebut Perbaikan Jembatan Sambaliung Harus Dilakukan, Bupati Berau Minta Warga Mengerti
Baca juga: Proses Perbaikan Jembatan Sambaliung di Berau Segera Dilaksanakan, Masyarakat Diminta Tidak Panik
"Kalau jembatan ditutup, kami akan maksimalkan sarana prasarana yang ada di sana," jelasnya kepada TribunKaltim.co, Rabu (15/6/2022).
Sambaliung memang agak rawan kabakaran, karena penduduknya termasuk banyak.
"Seandainya ada kebakaran besar di sana, sarana dan prasarana termasuk personil akan dimaksimalkan," tambahnya.
Pihaknya tentu dapat mengalami kendala jika kebakaran terlalu besar. Tapi, pihaknya akan terus berupaya.
Baca juga: Sejumlah Masyarakat Kurang Setuju Jika Opsi Perbaikan Jembatan Sambaliung Berau Harus Ditutup Total
Seperti, menurunkan personil dengan speedboat yang selalu siap untuk digunakan menyeberang ke Sambaliung.
"Ada dua speedboat yang standby, jadi kalau meminta tambahan personil tidak ada masalah," ucapnya.
Adapun kendala yaitu, jika meminta bantuan tambahan armada kebakaran. Tentu akan menjadi kendala jika harus menyeberang menggunakan Landing Craft Tank (LCT) yang menjadi jalur alternatif selama jembatan Sambaliung ditutup.
Jarak perjalanan menjadi semakin jauh, belum lagi jika penyeberangan menggunakan LCT dipadati masyarakat yang juga ingin menyeberang.
"Tapi, nanti kami akan evaluasi lagi. Kami juga belum tahu kapan jembatan mulai ditutup. Kalau ditambah unit damkar di Sambaliung takutnya di Tanjung Redeb yang kekurangan," terangnya.
Dijelaskannya, Tanjung Redeb termasuk daerah rawan kebakaran dengan kepadatan penduduk. Lebih prioritas jika dibanding dengan Sambaliung.
Baca juga: Dapat Bankeu dari Pemprov Rp 20 M, Jembatan Sambaliung di Berau Diperbaiki Tahun Depan
Diakuinya, dari enam kecamatan yang melewati jembatan Sambaliung, damkar pemukiman hanya ada di Sambaliung.