TRIBUNKALTIM.CO - Gibran Rakabuming berpeluang jadi bakal calon wakil presiden Prabowo Subianto, PDIP panggil putra sulung Jokowi.
Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) membuat Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka berpeluang menjadi cawapres, meski usianya baru 36 tahun.
Beberapa waktu belakangan, nama Gibran memang melesat dalam bursa bakal cawapres Koalisi Indonesia Maju.
Peluang putra sulung Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka menjadi Cawapres Prabowo Subianto semakin besar setelah MK memutuskan mengabulkan gugatan batas usia Capres-Cawapres.
Baca juga: Putusan MK Buka Peluang Gibran Jadi Cawapres Prabowo, Anies: Kami Siap Menghadapi Siapapun
Baca juga: MK Kabulkan Gugatan, Gibran Bisa Jadi Cawapres Prabowo, Akankah Jokowi Berhadapan dengan Megawati?
Baca juga: Reaksi Jokowi soal Putusan Mahkamah Konstitusi dan Kabar Gibran jadi Cawapres Prabowo Subianto
Gibran diketahui masuk dalam radar Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk menjadi Cawapres Prabowo.
Terlebih lagi, sebelumnya dua kelompok relawan Jokowi, Relawan Solidaritas Ulama Muda Jokowi (Samawi) dan Pro-Jokowi (Projo) sudah mendeklarasikan mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Bahkan Relawan Samawi mendorong Gibran yang kini menjadi Wali Kota Solo menjadi Cawapres Prabowo.
Prabowo Subianto sendiri pun sebelumnya mengungkap hasil pertemuan dirinya dengan elite Parpol Koalisi Indonesia Maju pada Jumat (13/10/2023) malam.
Dari pertemuan tersebut, Prabowo mengungkap sosok Cawapres pendamping dirinya sudah mengerucut pada 4 nama.
Namun tak dijelaskan gamblang siapa 4 sosok tersebut.
Hanya Prabowo memberikan petunjuk bila 4 nama tersebut berasal dari luar jawa, Jawa Barat, jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Prabowo sendiri pun, sebelumnya mengungkap soal nasib Gibran jadi Cawapres dirinya akan sangat tergantung pada putusan MK.
Sehingga pihaknya menunggu putusan MK.
Setelah ada putusan MK, kini peluang putra Jokowi menjadi Cawapres Prabowo semakin besar.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman pun seakan memberi kode bila dirinya ingin pendamping Prabowo dalam Pilpres 2024 berasal dari anak muda.
"Soalnya kalau Habiburokhman, anak Jakarta Timur berharap kita punya wapres anak muda yang gigih dan berani," ujar Habiburokhman saat ditemui di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (16/10/2023).
Habibirokhman mengungkap nama Gibran sejauh ini masih dipertimbangkan pihaknya dan Ketua Umum Parpol Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk menjadi cawapres eks Danjen Kopassus tersebut.
"Tentu itu akan menjadi pertimbangan beliau (Prabowo Subianto) dan para Ketum (Koalisi Indonesia Maju)," ucap Habiburokhman.
Namun, ada 3 hal yang menentukan Gibran menjadi cawapres Prabowo.
Pertama, regulasi. Ini menyangkut syarat seorang Capres atau cawapres yang diatur dalam UU Pemilu.
Dengan adanya putusan MK soal usia Capres-Cawpres, tentunya faktor regulasi sudah terpenuhi Gibran.
"Jadi kan ada tiga hal, Gibran menjadi Cawarpes tuh ada tiga. Pertama, regulasi, kalau regulasi memungkinkan. Kedua, kalau Pak Prabowo dan Ketum Parpol pendukung menyetujui, ketiga kalau yang bersangkutan (Gibran) berkenan," katanya.
Baca juga: MK Putuskan Usia di Bawah 40 Tahun Boleh Maju Capres Cawapres dengan Syarat Khusus, Peluang Gibran?
Terkait tahapan pertama, ia pun tak menampik bahwa hal itu sudah terpenuhi menyusul hasil keputusan yang telah dikeluarkan oleh MK perihal batas usia.
Sedangkan di tahapan kedua, ia juga menyatakan bahwa Prabowo dan para Ketum Parpol sejak dua hari belakang masih mempertimbangkan nama Gibran sebagai cawapres.
"Kalau sudah, baru akan pembicaraan dengan yang bersangkutan apakah berkenan atau tidak. Kalau itu baru daftar," ungkapnya.
Gibran Dipanggil PDIP
Sementara itu, sebelum adanya kabar dikabulkannya putusan soal batas usia Capres-Cawapres, Gibran telah dipanggil untuk dimintai keterangan mengenai kondisi terkini oleh DPP PDI Perjuangan pada Rabu (18/10/2023).
Ia diminta langsung Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
"Mungkin besok Rabu saya dipanggil oleh DPP sudah dihubungi Pak Hasto. Saya akan melaporkan keadaan terkini," kata Gibran saat ditemui di kantornya Senin ini.
Ia belum bisa memastikan alasan pemanggilan ini.
"Saya kan memang rutin laporan ke beliau. Ya nanti kalau dipanggil pasti ditanya. Ini gimana keadaan ini. Ditunggu aja besok Rabu," jelasnya.
Ia pun menjelaskan melaporkan semua hal terkait dengan isu terkini menjelang Pemilu 2024, termasuk salah satunya mengenai pinangan Prabowo Subianto untuk menjadi cawapres.
"Saya kan pasti komunikasi dengan pimpinan. Dipanggil ya saya langsung berangkat. Ya nanti kami laporkan semua. Semua update kami laporkan ke pimpinan. Saya tidak pernah tidak melaporkan." terangnya.
Sejauh ini ia mengaku menjalin komunikasi secara intens dengan DPP PDIP.
Terpisah, Presiden Jokowi pun merespons soal mencuatnya nama Gibran jadi cawapres Prabowo.
Jokowi mengatakan dirinya tidak mencampuri urusan pencalonan Capres dan Cawapres di Pilpres 2024.
"Saya tegaskan saya tidak mencampuri urusan penentuan Capres atau Cawapres," kata Jokowi dalam pernyataan persnya yang disiarkan youtube Sekretariat Presiden, Senin, (16/10/2023).
Jokowi menegaskan bahwa urusan kontestasi Pilpres merupakan ranah partai politik atau gabungan partai politik.
Karena itu, terkait dengan isu Gibran akan maju sebagai Cawapres sebaiknya ditanyakan ke Parpol.
"Pasangan Capres dan Cawapres itu ditentukan oleh partai politik atau gabungan partai politik. Jadi silahkan tanyakan saja ke partai politik, itu wilayah Parpol," katanya.
PDIP Tak Kaget
Politikus PDIP, Deddy Yevri Sitorus pun menanggapi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memperbolehkan orang berpengalaman menjadi kepala daerah maju sebagai capres dan cawapres meski belum berusia 40 tahun.
Menurut Deddy, putusan tersebut memang agar putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka bisa maju sebagai cawapres mendampingi Prabowo Subianto.
"Ya emang ada alasan lain? Kan enggak ada, cuma itu kan (agar jadi cawapres Prabowo)," kata Deddy saat dihubungi, Senin (16/10/2023).
Dia mengatakan dirinya tak kaget ketika mendengar keputusan MK tersebut dan sudah mendengarnya beberapa hari lalu.
"Kalau menurut saya pribadi ya begitu. Dan kita enggak kaget, enggak terkejut karena dari beberapa hari yang lalu kita sudah tahu," ujar Deddy.
Deddy menyinggung adanya orkestrasi selama dua hari belakangan seolah-olah membawa harapan.
"Kita tahu juga sampe selama dua hari ini diorkestrasi bagaimana membuat proses itu seolah-olah ada harapan," ucapnya.
"Tapi ya akhirnya kan semua satu bangsa kita kena prank gitu. Jadi ya kita enggak kaget yah, begitulah mau diapain," sambungnya.
Politikus PDIP lainnya sekaligus Wakil Koordinator Tim Relawan Pemenangan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024, Adian Napitupulu pun menegaskan di hadapan relawan bila Ganjar Pranowo harus menang Pilpres 2024.
"Bersama atau tidak bersama Jokowi, Ganjar harus menang," ujarnya di hadapan ratusan relawan dalam kegiatan Ganjar Pranowo menyapa relawan Malang Raya di Aula YPAC Kota Malang, Senin (16/10/2023).
Baca juga: Soal Cawapres Ganjar, Megawati Sindir Jokowi? Bukan untuk Kepentingan Keluarga
Dirinya juga mengimbau kepada seluruh relawan, untuk tidak ragu bahwa sosok Ganjar Pranowo tepat menjadi Presiden RI dengan melihat rekam jejaknya.
Tentunya, hal itu supaya bisa menjadi bahan pertimbangan yang rasional bagi masing-masing relawan untuk memantapkan dukungan kepada Ganjar Pranowo.
"Pastikan rekam jejak calon presiden kita menjadi hal yang sangat penting, dengan demikian saya minta maaf untuk capres lainnya. Saya percaya Ganjar Pranowo yang terbaik untuk Indonesia," tambahnya.
Dirinya mengungkapkan, suara Ganjar Pranowo di Jawa Timur ditargetkan bisa mencapai 75 persen.
Karena saat gelaran Pilpres 2019 lalu, suara Jokowi dan Ma'ruf Amin bisa meraih suara 65 persen di Jawa Timur.
"Pilpres 2019 di Jawa Timur, saat itu menang suara 65 persen. Ayo (di Pilpres 2024) menjadi tekad bersama minimal tambah 10 persen lagi,"
"Bapak ibu saya lihat wajah pejuang yang sudah bekerja keras dari dulu memperjuangkan Ganjar Pranowo. Dan saya hormati keringat-keringat itu," pungkasnya. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Peluang Gibran Jadi Cawapres Prabowo Makin Besar Usai Putusan MK, Ini Respons PDIP Hingga Jokowi