Arsitektur Polnes Gelar Pelatihan Desain Grafis di Desa Manunggal Jaya Kukar

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG -  Program Studi Arsitektur Bangunan Gedung Politeknik Negeri Samarinda (Polnes) kembali mengadakan pengabdian penerapan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS) bagi masyarakat. 

Kali ini bermitra dengan Desa Manunggal Jaya dan para pemuda Karang Taruna Buana Remaja di Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur. 

Pelatihan yang diberikan berupa penerapan teori kombinasi warna pada desain grafis, merujuk pada aplikasi arsitektur vernakular berkelanjutan pada produk bernilai jual.

Selain itu, dilengkapi dengan ilmu optimalisasi AI dan kreator konten untuk digital marketing. 

"Pengabdian ini terselenggaranya dengan latar belakang analisis kebutuhan mitra, yaitu pemuda Karang Taruna dan perangkat desa. Mereka berharap mendapatkan ilmu yang bisa langsung menjadi produk profit, sekaligus melestarikan kebudayaan lokalnya," ujar Ketua Pengabdian, Nur Husniah Thamrin, ST., MT. 

Baca juga: Ribuan Calon Mahasiswa Ikut Ujian Mandiri Polnes 2025, Gratispol Jadi Pendorong Meningkatnya Minat

Pelaksanaan pengabdian ini juga diharapkan mampu membangun branding Desa Manunggal Jaya, Kukar.

Desain yang diajarkan dapat diterapkan dalam beberapa bentuk produk yang ke depannya sangat potensial menjadi suvenir khas daerah. 

Iga Nur Ramdhani, S.Arc., M.Arch, selaku anggota tim sekaligus narahubung kepada mitra, mengatakan bahwa Desa Manunggal Jaya memiliki potensi SDM pemuda Karang Taruna yang dapat dikembangkan skillnya untuk berlanjut pada tingkat UMKM desa tersebut. 

Tim lain pada pengabdian ini adalah dosen Teknik Informatika, yaitu Yusni Nyura, M.Kom yang memberikan masukan untuk pengembangan digital marketing.

Diwujudkan dengan bantuan narasumber eksternal, sekaligus praktisi desain grafis dan digital marketing, Runita Eka Yusvitasari.

Di awal pelatihan peserta diberikan pengetahuan tentang teori warna dan harmonisasi kombinasi warna dalam desain.

Lalu, dilanjutkan praktik mengunakan aplikasi AI yang familiar saat ini, yaitu Canva.

Ini bertujuan untuk lebih mengasah lagi kemampuan desain dalam kombinasi bentuk, warna, proporsi, sehingga hasilnya lebih eye catching.

Baca juga: Prodi ABG Polnes Gelar Sosialisasi Rekayasa Interior Rumah Singgah Kanker Samarinda

Hasil desain selanjutnya akan dicetak pada produk tote bag yang pasarnya masih sangat luas menjangkau semua usia, apalagi pelajaran dan mahasiswa. 

Dibantu enam mahasiswa dari Arsitektur Bangunan Gedung Polnes, pelatihan ini juga memberikan teori dan praktik tentang SEO pada digital marketing agar memudahkan dalam membuat market place digital dan membuatnya trending pada pencarian di Google.

Lebih lanjut, ilmu desain juga semakin komplit dengan praktik membuat gambar sampai animasi menggunakan aneka AI (Meta, Gemini, ChatGPT, dll). 

"AI adalah alat yang diciptakan untuk digunakan dengan bijak, tidak bisa ditolak, namun kita dapat menggunakan dan menguasai, jangan sampai malah kita dikuasai AI," pesan Runita saat menyampaikan materi, sekaligus memotivasi peserta untuk giat belajar teknologi. 

Baca juga: Pengabdian Masyarakat Prodi Arsitektur Polnes, Mendesain Spot Foto Kawasan Air Terjun Kandua Raya

Para peserta dengan beragam usia yang tergabung dalam Karang Taruna tersebut sangat antusias. 

Mereka melakukan banyak eksplorasi menggunakan aneka jenis AI tersebut. 

Mereka bersemangat merancang desain yang beratmosfer budaya dan vernakular berkelanjutan, namun tetap berbalut ide-ide kreatif futuristik. 

Hal ini juga karena dukungan besar dari perangkat Desa Manunggal Jaya dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang turut hadir membuka acara.

Fasilitas tempat, alat, hingga kemudahan administrasi menjadi bentuk dukungan mereka sebagai mitra. 

"Kami sangat berterima kasih pada tim pengabdian dari Politeknik Negeri Samarinda khususnya Arsitektur. Ilmu ini sangat sesuai zaman dan kebutuhan. Semoga kerja sama ini dapat terus berlanjut dalam waktu yang lebih panjang ke depannya," harap Didik Hartono, Ketua Karang Taruna tingkat kecamatan sekaligus menjadi testimoni penutup kegiatan ini. (*)