Berita Kukar Terkini

Pemkab Kukar Dorong Sinergi Lintas Sektor untuk Perkuat Ketahanan Pangan Daerah

Sekda Kukar Sunggono buka Rapat Koordinasi, tegaskan program MBG 2026 tidak hanya penuhi gizi tapi juga kendalikan inflasi pangan

TRIBUNKALTIM.CO/PATRICK VALLERY SIANTURI
MENJAGA KETAHANAN PANGAN - Foto bersama pada pembukaan Rapat Koordinasi Optimalisasi Penyelamatan Pangan yang digelar, Selasa (11/11/2025). Sekda Kukar Sunggono menilai kegiatan tersebut memiliki peran penting dalam memperkuat sistem pangan daerah. Ia menegaskan, forum seperti ini bukan sekadar agenda rutin, melainkan ruang untuk menyusun langkah nyata yang dapat memberikan dampak langsung kepada masyarakat. (TRIBUNKALTIM.CO/PATRICK VALLERY SIANTURI) 

Upaya ini diharapkan mampu menjaga stabilitas pasokan dan harga telur di pasaran yang sebelumnya sempat melonjak tinggi.

Baca juga: Harga Rp12 Ribu Tak Ideal di Balikpapan, MBG Hadapi Kendala Inflasi dan Ahli Gizi

“Beberapa waktu lalu harga telur naik sampai Rp50 ribu per kilogram karena pasokan terbatas. Melalui Dapur MBG di Tenggarong, kita tetap bisa melayani hingga 3.000 porsi per hari, meski sempat turun,” ungkapnya.

Sunggono menyebut, harga bahan pangan yang masih fluktuatif menjadi perhatian serius pemerintah daerah.

Namun ia optimistis, dengan strategi dan inovasi yang dilakukan Dinas Ketahanan Pangan, kondisi tersebut bisa dikendalikan.

“Meski harga pangan masih tinggi, semangat menjaga ketahanan pangan tetap kuat. Terutama bagi desa-desa yang rentan rawan pangan,” ucapnya.

Selain itu, ia menyinggung pentingnya pengelolaan pangan berlebih, termasuk makanan sisa dari sekolah, agar tidak terbuang sia-sia.

Ia mendorong kelompok wanita tani dan dapur umum untuk berperan aktif dalam pengolahan serta distribusi pangan berlebih.

Baca juga: Realisasi Program MBG di Balikpapan, Pembangunan SPPG Dipastikan Tersebar di Wilayah 3T

“Setiap hari ada kelebihan makanan, terutama dari anak-anak sekolah. Nah, ini perlu dikelola oleh kelompok wanita tani agar bisa dimanfaatkan kembali,” ujarnya.

Di akhir sambutannya, Sunggono juga mengingatkan pentingnya memilih jenis pangan yang sesuai dengan potensi daerah.

“Kalau bantuan pangan berbentuk lauk, sebaiknya gunakan ikan yang dibudidayakan lokal seperti ikan patin, bukan ikan emas atau nila,” pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved