Berita Pemkab Kutai Barat
Meni Debora, Politisi Muda Dayak Kutai Barat Bawa Misi Pendidikan dan Perhatikan Kemajuan UMKM
Meni Debora, politisi muda asal Kutai Barat, terpilih dengan suara terbanyak dan membawa misi besar untuk pendidikan serta ekonomi lokal
Penulis: Febriawan | Editor: Amelia Mutia Rachmah
Ringkasan Berita:
- Meni Debora terpilih sebagai legislator perempuan pertama Demokrat di Kutai Barat dengan 1.800 suara.
- Lahir di kampung terpencil, ia membawa misi pendidikan, pariwisata, dan UMKM.
- Duduk di Komisi I DPRD Kutai Barat, Debora fokus pada perubahan nyata bagi masyarakat.
TRIBUNKALTIM.CO, SENDAWAR - Meni Debora adalah salah satu dari lima politisi wanita yang duduk sebagai anggota DPRD Kutai Barat periode 2024-2029.
Meski tergolong politisi muda, pada Pemilu 2024, Meni Debora terpilih dengan suara terbanyak di Daerah Pemilihan Kutai Barat II dari Partai Demokrat.
Meni mendapat 1800 dukungan masyarakat dan akhirnya terpilih menjadi legislator perempuan pertama dari Partai Demokrat di Kutai Barat.
Dia menyisihkan Marulam Manihuruk, Caleg petahana partai Demokrat di Dapil Kubar dua.
Perempuan kelahiran 1 Agustus 1989 itu menikah dengan pengusaha muda, Marselus Vernandus. Jebolan sarjana sosial dari Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda ini pernah menjadi staf bendahara bagian pembangunan Pemkab Kutai Barat tahun 2007-2021.
Baca juga: Anggota DPRD Kubar Rita Asmara Dewi Inisiasi Elektrifikasi Gratis untuk Masyarakat Kurang Mampu
Meni Debora lahir di Kampung Gadur, sebuah daerah terpencil di Kecamatan Mook Manaar Bulant, Kabupaten Kutai Barat (Kubar). Sebuah desa yang mungkin tidak sering terdengar.
Terlahir di kampung, perempuan Kalimantan yang berdarah asli Suku Dayak ini, penuh tekad melangkahkan kakinya, ke panggung politik lokal, membawa misi besar untuk memajukan masyarakatnya.
Debora yang kini duduk di Komisi I DPRD Kutai Barat, merasa, memiliki tanggung jawab besar untuk membawa perubahan nyata bagi masyarakat. Beberapa prioritas utama, salah satunya adalah pendidikan.
“Kita tahu bahwa Kalimantan Timur (Kaltim) kini menjadi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Jika kita tidak mendorong pendidikan, masyarakat Kubar akan tertinggal dan hanya menjadi penonton di kampung halamannya sendiri,” jelas Debora dengan penuh semangat.
Ia juga berencana, untuk meningkatkan akses pendidikan, memperkuat sektor pariwisata, serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, terutama Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). (*)
| Pemkab Kutai Barat Gelar FGD Penyusunan Dokumen Rencana Penanggulangan Bencana 2025–2029 |
|
|---|
| Anggota DPRD Kubar Rita Asmara Dewi Inisiasi Elektrifikasi Gratis untuk Masyarakat Kurang Mampu |
|
|---|
| Pemkab Kubar Gelar FGD Evaluasi Perda Adat, Perkuat Legitimasi Hukum Pelestarian Kearifan Lokal |
|
|---|
| Ketua Komisi II DPRD Kutai Barat Potit Menyoroti Bidang Perkebunan dan Pertanian |
|
|---|
| Riskha Rishandie Dorong Percepatan Perbaikan Jalan untuk Konektivitas Kutai Barat |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20251010_Desain-Banner-Pemerintah-Kabupaten-Kutai-Barat.jpg)