Breaking News

Kesehatan

5 Makanan Pemicu Stroke yang Sering Dikonsumsi Sehari-hari

Berdasarkan data terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), stroke menempati posisi pertama sebagai penyebab kematian tertinggi di Indonesia.

Editor: Yara Tahnia
Pinterest.com
GEJALA AWAL STROKE - Ilustrasi Stroke. Berdasarkan data terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), stroke menempati posisi pertama sebagai penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Dengan angka mencapai 131,8 kematian per 100 ribu penduduk. (Pinterest.com) 

TRIBUNKALTIM.CO - Stroke merupakan salah satu penyakit paling mematikan yang menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat di Indonesia.

Berdasarkan data terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), stroke menempati posisi pertama sebagai penyebab kematian tertinggi di Indonesia.

Dengan angka mencapai 131,8 kematian per 100 ribu penduduk.

Yang mengkhawatirkan, jumlah kasus stroke terus meningkat setiap tahunnya.

Menandakan bahwa kesadaran masyarakat terhadap pencegahan penyakit ini masih tergolong rendah.

Baca juga: 6 Manfaat Tauge untuk Kesehatan, Cegah Stroke hingga Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

Meski stroke umumnya tergolong sebagai penyakit degeneratif yang lebih sering menyerang lansia, faktanya, usia muda pun tidak luput dari risiko serangan stroke.

Salah satu faktor pemicu utamanya adalah gaya hidup yang tidak sehat, termasuk kebiasaan konsumsi makanan yang kurang baik untuk tubuh.

Tanpa disadari, ada sejumlah makanan yang sering dikonsumsi sehari-hari ternyata dapat meningkatkan risiko stroke secara signifikan.

Makanan-makanan ini cenderung tinggi garam, lemak jenuh, dan zat tambahan yang berdampak buruk bagi kesehatan pembuluh darah dan jantung.

Makanan yang Mempercepat Datangnya Stroke

Berikut ini beberapa makanan pemicu serangan stroke:

1. Keripik, Kerupuk dan Gorengan

Beragam kudapan, seperti muffin, donat, keripik, kerupuk atau camilan panggang lain biasanya menjadi makanan wajib saat menemani aktivitas Anda.

Padahal semua jenis kudapan itu mengandung lemak trans tinggi yang dapat meningkatkan risiko stroke.

Baca juga: 9 Manfaat Kesehatan dari Pola Makan Vegetarian, Dapat Mengurangi Risiko Stroke dan Obesitas

Lemak trans memiliki beberapa sifat jahat, seperti menyumbat saluran pembuluh darah dan meningkatkan konsentrasi lipid (lemak) pada tubuh.

Lemak jenis ini juga dapat meningkatkan kolesterol jahat dalam darah serta menurunkan kolesterol baik.

2. Daging Merah

Riset Harvard School of Public Health mengungkapkan konsumsi sajian daging merah sebanyak dua porsi atau lebih setiap hari meningkatkan risiko terkena stroke hingga 28 persen bagi pria.

Satu sajian daging merah setara dengan 4-6 ons daging.

Sementara itu, wanita yang tiap hari makan dua sajian daging merah berisiko terserang stroke 19 persen lebih tinggi dibanding yang makan daging lebih sedikit.

Kandungan lemak jenuh di daging merah mampu menimbulkan plak protein dalam pembuluh darah.

Penumpukan plak ini dapat menyumbat arteri sehingga meningkatkan risiko stroke dan penyakit jantung.

3. Makanan Manis

Makanan manis memang menggugah selera, tetapi mengonsumsinya secara berlebihan dapat meningkatkan glukosa-kadar gula dalam darah.

Dalam jangka panjang, kadar gula darah tinggi pada tubuh akan merusak pembuluh darah dan jaringan, menyebabkan diabetes, gangguan penglihatan.

Baca juga: Dokter Spesialis Sebut Stres Merupakan Pemicu Utama Stroke di Usia Muda, Ini Tips Menghindarinya

Serta kerusakan saraf, juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Terlalu banyak asupan makanan manis juga dapat menyebabkan obesitas atau kelebihan berat badan.

Obesitas dapat mengakibatkan penyempitan pembuluh darah yang memicu terjadi stroke.

4. Minuman Soda

Menurut hasil studi Institute for Health Clinic dan Harvard University Cleveland, pemanis tambahan di soda dapat meningkatkan kadar gula darah dan insulin.

Sehingga bisa memicu terjadinya peradangan dan resistensi insulin.

Bila keadaan itu terus-terusan terjadi, suplai oksiden melalui pembuluh darah ke otak bisa mengalami penyumbatan akibat zat aktif yang terdapat dalam soda.

5. Makanan Kaleng dan Cepat Saji

Makanan kaleng dan cepat saji umumnya mengandung kadar sodium dan garam tinggi.

Konsumsi berlebihan dua zat ini dapat meningkatkan risiko terkena stroke.

Namun, bila Anda ingin tetap mengonsumsi makanan dengan kandungan sodium dan garam maksimal adalah 1.500 miligram (mg) perhari.

Baca juga: 14 Manfaat Donor Darah untuk Kesehatan, dari Imun hingga jantung

Hal ini sesuai dengan rekomendasi Asosiasi Jantung dan Stroke Amerika Serikat.

Oleh karena itu, sebelum Anda membeli makanan kaleng dan kemasan baca dahulu label makanan dengan teliti.

Anda juga wajib waspada dengan sodium dalam bentuk lain, seperti baking soda, baking powder, MSG (monosodium glutamate), disodium phosphate.

Serta sodium alginate yang biasanya ada pada ragam kue kering, roti dan snack ringan dalam kemasan.

Gejala Awal Stroke

Gejala awal stroke pada setiap orang bisa berbeda-beda, meski demikian stroke biasanya muncul secara mendadak, denfgan gejala seperti berikut:

Baca juga: 12 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas untuk Kesehatan Jasmani dan Mental

  • Pusing
  • Sakit kepala parah yang datang tanpa alasan
  • Mati rasa atau kelemahan di wajah, lengan, atau kaki Anda, terutama di satu sisi
  • Kebingungan atau kesulitan memahami orang lain
  • Kesulitan berbicara
  • Kesulitan melihat dengan satu atau kedua mata
  • Kesulitan berjalan

Beberapa gejala tersebut perlu segera diperiksakan dan kemungkinan terkena stroke bisa ditangani lebih awal sehingga kemungkinan pulih dan sembuh lebih besar.

(*)

Artikel ini telah tayang di Sajiansedap.grod.id dengan judul Stroke Banyak Renggut Nyawa, Ternyata Makanan Sejuta Umat Ini Bisa Jadi Penyebabnya, Waspada dari Sekarang!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved