Berita Nasional Terkini

4 Fakta Terkini Kebakaran Sumur Minyak di Blora, Jumlah dan Identitas Korban Tewas, Warga Mengungsi

Sejumlah fakta baru seputar kebakaran sumur minyak di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Minggu (17/8.2025) terkuak. 

Editor: Doan Pardede
Dok Warga
KORBAN KEBAKARAN BLORA - Kebakaran terjadi di sumur minyak di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah pada Minggu (17/8/2025 sekitar pukul 12.50 WIB. Akibat kebakaran sumur minyak tersebut 3 orang tewas.(Dok Warga) 

TRIBUNKALTIM.CO - Sejumlah fakta baru seputar kebakaran sumur minyak di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Minggu (17/8.2025) terkuak. 

Hingga Senin (18/7/2025), korban tewas akibat kebakaran sumur minyak di Blora bertambah menjadi 3 orang.

Sumur minyak adalah lubang bor yang dibuat ke dalam tanah untuk mengekstraksi minyak bumi dan gas alam dari reservoir bawah permukaan. 

Sumur ini bisa berada di daratan (onshore) maupun di laut (offshore).

Baca juga: Warga Temukan Fosil Kerbau Purba di Blora, Penelitian Terbentur Anggaran

Kabupaten Blora dikenal sebagai daerah yang kaya akan sumber daya alam, terutama minyak bumi dan kayu jati.

Di Kabupaten Blora diperkirakan ada ribuan sumur minyak rakyat yang dikelola oleh masyarakat setempat.

Kota ini juga memiliki sejarah panjang dan budaya yang khas.

Inilah sejumlah fakta kebakaran  sumur minyak di Blora yang sudah dirangkum dari TribunJateng.com di artikel berjudul Update Kebakaran Sumur Minyak di Blora, Korban Tewas Jadi 3, Api Masih Belum Padam:

Nama Korban Tewas

Ketiga korban yang meninggal adalah:

Tanek (60) 

Sureni (52) 

Wasini

Kepala Pelaksana BPBD Blora, Mulyowati, mengatakan korban Tanek meninggal di lokasi kejadian.

Sureni sempat dirawat namun tidak tertolong.

"Wasini juga sempat dirawat tapi tidak tertolong karena 90 persen luka bakar, meninggal tadi pagi jam 07.00 WIB," kata Mulyowati.

Selain itu ada dua orang yang dirujuk ke Yogyakarta, yakni seorang ibu dan anak balitanya.

Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora, Agung Tri, menambahkan ada hewan ternak yang diungsikan.

"Ada hewan ternak diungsikan, sapi 6 ekor, kambing 3 ekor. Rumah rusak berat 1, dan rusak sedang 3," jelasnya.

Puluhan warga sekitar lokasi kejadian juga diungsikan.

"Warga terdampak juga sementara diungsikan, ada 50 KK mengungsi ke rumah saudara," jelasnya.

Saat ini petugas gabungan masih berupaya memadamkan api.

"Tim gabungan masih berada di lokasi dan masih melaksanakan proses pemadaman dan pemantauan," paparnya.

Sementara itu, Kasi Humas Polres Blora, AKP Gembong Widodo, mengatakan saat ini jajaran kepolisian masih mendalami penyebab kebakaran tersebut.

"Masih penyelidikan mas," katanya.

Lokasi Kebakaran Dekat Permukiman Warga

Berdasarkan video beredar, lokasi kebakaran juga tampak tidak jauh dari pemukiman warga.

Kendati demikian, AKP Gembong belum bisa memberikan keterangan lebih jauh.

"Ini masih pendalaman informasi ya," ujarnya.

Untuk menindaklanjuti hal tersebut, AKP Gembong, menyampaikan sementara di area lokasi dipasang police line.

"Sementara kita amankan TKP, kita pasang police line dan kita imbau masyarakat untuk tidak mendekat," jelasnya.

Api Belum Padam 

Kebakaran sumur minyak terjadi Minggu (17/8/2025) sejak pukul 11.30 WIB.

Laporan wartawan Tribunjateng di lapangan, hingga Senin (18/8/2025) pagi pukul 09.00 WIB, api belum berhasil dipadamkan. Asap hitam juga tampak membumbung tinggi.

Baca juga: 5 Tempat Wisata yang Lagi Hits di Blora Kampung Halaman Yulia Lorena Istri Komika Nopek Novian

Rumah-rumah Ditinggalkan Pemiliknya

Rumah-rumah di sekitar lokasi kebakaran minyak ditinggalkan pemiliknya.

Di depan rumah-rumah warga, terlihat pakaian, almari, kasur, dan lainnya berserakan.

Lokasi kebakaran berada di area pemukiman padat penduduk. 

Sumur minyak yang terbakar itu berjarak 10-20 meter dari rumah warga.

Di sekitar rumah warga lain, juga terlihat ada beberapa sumur minyak, namun tidak beroperasi.

Petugas pemadam kebakaran berjaga di area lokasi, agar api tidak merambat ke rumah warga, dan sumur minyak yang lain.

Warga mengungsi di tempat aman, seperti di rumah-rumah saudaranya.

Ada juga yang mengungsi di kebun-kebun, dan berencana untuk mendirikan tenda. 

Blora Klaim Miliki Ribuan Sumur Minyak Rakyat, Bupati: Kami Sedang Identifikasi

Terbitnya Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 14 Tahun 2025 mengenai kerja sama pengelolaan bagian wilayah kerja untuk peningkatan produksi minyak dan gas bumi, memberikan harapan baru bagi Kabupaten Blora, yang dikenal sebagai daerah penghasil minyak dan gas bumi.

Kabupaten Blora diperkirakan memiliki ribuan sumur minyak rakyat yang dikelola oleh masyarakat setempat.

Bupati Blora, Arief Rohman, menjelaskan bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan identifikasi keberadaan sumur-sumur minyak tersebut.

"Jadi kita sedang identifikasi ya soal sumur-sumur itu," ucapnya saat ditemui wartawan di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora, Jawa Tengah, pada Rabu (16/7/2025).

Arief menambahkan bahwa Kementerian ESDM akan terlibat langsung dalam proses identifikasi sumur-sumur minyak yang berpotensi untuk meningkatkan produksi.

Setelah proses identifikasi selesai, sumur-sumur tersebut akan diajukan melalui beberapa metode kerja sama, termasuk koperasi, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Untuk memastikan keberlanjutan dan pengawasan, pihaknya juga akan membentuk satuan tugas yang melibatkan forkopimda dan dinas terkait, seperti Dinas Lingkungan Hidup (DLH), untuk menjaga aspek lingkungan.

"Nanti anggotanya forkopimda, terus mungkin dari DLH dan sebagainya untuk mengidentifikasi agar dari sisi lingkungan dan sebagainya juga harus kita awasi, karena jumlahnya diprediksi ribuan ini," jelasnya.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Blora telah melakukan pendataan sumur-sumur minyak sesuai dengan regulasi yang baru diterbitkan.

Bupati Arief Rohman menyatakan bahwa dengan adanya regulasi ini, sumur-sumur minyak yang sebelumnya dianggap ilegal kini dapat diakui secara resmi.

"Jadi, beberapa masukan dari masyarakat dan kepala desa yang di desanya ada sumur masyarakat itu kita data untuk nanti dengan SKK Migas, dengan Pertamina, BUMD, kan kelembagaannya bisa koperasi atau BUMD. Nanti akan kita tentukan nanti seperti apa itu," terang Arief.

Dengan hadirnya regulasi tersebut, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Kabupaten Blora, terutama dalam penyerapan tenaga kerja.

Baca juga: Selewengkan PNBP Rp 3 Miliar di Polres Blora, Pasutri Oknum Polisi Ditangkap

"Ya, termasuk nanti berharap yang terutama penyerapan tenaga kerja. Ini kan akan melibatkan ribuan orang untuk bisa bekerja di sektor tersebut," pungkasnya, seperti dilansir Kompas,com.

Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved