Berita Nasional Terkini
Alasan MK Putuskan TNI Tak Bisa Laporkan Ferry Irwandi Terkait Pencemaran Nama Baik
MK putuskan TNI tak bisa laporkan Ferry Irwandi terkait pencemaran nama baik
Meski belum bisa memastikan kapan waktunya dan jumlah peserta, Ketua BEM UI, Atan Zayyid Sulthan, menegaskan aksi bakal dikakukan dalam waktu dekat.
"Dalam waktu dekat. Aksi itu dalam waktu dekat, minggu ini," katanya, Rabu (3/9/2025), dikutip dari Kompas.com.
"Kami tegaskan, bahwa kami akan membawa aksi yang konstruktif dan juga berfokus pada perubahan-perubahan kebijakan," tegas dia, seperti dilansir Tribunnews.com di artikel berjudul H-1 Deadline 17+8 Tuntutan Rakyat: BEM se-UI Siapkan Aksi, DPR Sudah Temui Perwakilan Mahasiswa.
Komnas HAM Rilis Jumlah Korban
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) merilis data korban tewas selama demonstrasi yang terjadi sejak Senin (25/8/2025).
Ketua Komnas HAM, Anis Hidayah, mengatakan setidaknya 10 orang meninggal dunia, sebagian diduga menjadi korban kekerasan aparat.
Anis mengatakan pihaknya masih menyelidiki soal dugaan tersebut.
"Sejauh ini tercatat setidaknya 10 orang korban meninggal dunia, di mana beberapa di antaranya diduga kuat karena mengalami kekerasan dan penyiksaan oleh aparat. Ini masih kami selidiki," jelas Anis, Selasa.
Berikut ini daftar 10 korban meninggal:
Affan Kurniawan – driver ojol, tewas tertabrak rantis Brimob di Jakarta
Akbar Basri – tewas saat Gedung DPRD Makassar terbakar
Sarina Wati – tewas dalam insiden kebakaran DPRD Makassar
Syaiful Akbar – tewas dalam insiden kebakaran DPRD Makassar
Baca juga: Ikut Demo di DPR, Lisa Mariana Hampir Kena Gas Air Mata dan Borong Bakpao Rp2 Juta untuk Massa Aksi
Budi Haryadi – tewas dalam insiden kebakaran DPRD Makassar
Rusdamdiansyah – driver ojol, tewas akibat pengeroyokan di Makassar
Sumari (60) – tukang becak, diduga tewas terpapar gas air mata di Solo
Rheza Sendy – mahasiswa Amikom Yogyakarta, tewas saat aksi ricuh
Iko Juliant Junior – mahasiswa UNNES, meninggal setelah diduga dianiaya
Andika Lutfi Falah – pelajar SMKN 14 Tangerang, tewas saat demo di DPR RI
Selain korban meninggal, Komnas HAM juga mencatat sebanyak 1.683 ditangkap dan ditahan dalam kurun waktu 25 Agustus-1 September 2025 selama demonstrasi berlangsung.
Korban luka mencapai 429 orang, di mana 46 di antaranya masih dirawat.
Komnas HAM juga mencatat ada 28 aduan masyarakat, mayoritas terkait penangkapan sewenang-wenang oleh aparat.
Awal gelombang demonstrasi terjadi di depan Gedung DPR RI, Senin (25/8/2025), bertajuk "Indonesia Gelap, Revolusi Dimulai".
Tuntutan utama adalah pembubaran DPR, dipicu isu tunjangan rumah DPR RI Rp50 juta.
Kericuhan terjadi di sekitar flyover Ladokgi dan Restoran Pulau Dua setelah rombongan pelajar bentrok dengan aparat.
Aksi berlanjut pada Kamis (28/8/2025), oleh kelompok buruh, menuntut penghapusan outsourcing hingga pengesahan RUU Perampasan Aset.
Bentrok kembali pecah saat massa buruh bubar dan pelajar kembali terlibat.
Puncaknya, pengemudi ojol Affan Kurniawan tewas tertabrak rantis Brimob di Pejompongan, Jakarta Pusat. Sejak itu, demonstrasi meluas ke berbagai kota.
Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.