Berita Nasional Terkini

Alasan MK Putuskan TNI Tak Bisa Laporkan Ferry Irwandi Terkait Pencemaran Nama Baik

MK putuskan TNI tak bisa laporkan Ferry Irwandi terkait pencemaran nama baik

Editor: Doan Pardede
YouTube Ferry Irwandi
FERRY IRWANDI - Influencer sekaligus CEO Malaka Project, Ferry Irwandi. Dalam keterangannya pada Kamis (11/9/2025), Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Brigjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah, mengklaim pihaknya menemukan ada indikasi pidana lain yang dilakukan Ferry Irwandi. Sebelumnya, sejumlah pihak ramai-ramai mengingatkan TNI tak bisa melaporkan Ferry atas dugaan pencemaran nama baik jika merujuk putusan MK soal UU ITE.(YouTube Ferry Irwandi) 

Meski belum bisa memastikan kapan waktunya dan jumlah peserta, Ketua BEM UI, Atan Zayyid Sulthan, menegaskan aksi bakal dikakukan dalam waktu dekat.

"Dalam waktu dekat. Aksi itu dalam waktu dekat, minggu ini," katanya, Rabu (3/9/2025), dikutip dari Kompas.com.

"Kami tegaskan, bahwa kami akan membawa aksi yang konstruktif dan juga berfokus pada perubahan-perubahan kebijakan," tegas dia, seperti dilansir Tribunnews.com di artikel berjudul H-1 Deadline 17+8 Tuntutan Rakyat: BEM se-UI Siapkan Aksi, DPR Sudah Temui Perwakilan Mahasiswa.

Komnas HAM Rilis Jumlah Korban 

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) merilis data korban tewas selama demonstrasi yang terjadi sejak Senin (25/8/2025).

Ketua Komnas HAM, Anis Hidayah, mengatakan setidaknya 10 orang meninggal dunia, sebagian diduga menjadi korban kekerasan aparat.

Anis mengatakan pihaknya masih menyelidiki soal dugaan tersebut.

"Sejauh ini tercatat setidaknya 10 orang korban meninggal dunia, di mana beberapa di antaranya diduga kuat karena mengalami kekerasan dan penyiksaan oleh aparat. Ini masih kami selidiki," jelas Anis, Selasa.

Berikut ini daftar 10 korban meninggal: 

Affan Kurniawan – driver ojol, tewas tertabrak rantis Brimob di Jakarta 

Akbar Basri – tewas saat Gedung DPRD Makassar terbakar 

Sarina Wati – tewas dalam insiden kebakaran DPRD Makassar 

Syaiful Akbar – tewas dalam insiden kebakaran DPRD Makassar 

Baca juga: Ikut Demo di DPR, Lisa Mariana Hampir Kena Gas Air Mata dan Borong Bakpao Rp2 Juta untuk Massa Aksi

Budi Haryadi – tewas dalam insiden kebakaran DPRD Makassar 

Rusdamdiansyah – driver ojol, tewas akibat pengeroyokan di Makassar 

Sumari (60) – tukang becak, diduga tewas terpapar gas air mata di Solo 

Rheza Sendy – mahasiswa Amikom Yogyakarta, tewas saat aksi ricuh 

Iko Juliant Junior – mahasiswa UNNES, meninggal setelah diduga dianiaya 

Andika Lutfi Falah – pelajar SMKN 14 Tangerang, tewas saat demo di DPR RI 

Selain korban meninggal, Komnas HAM juga mencatat sebanyak 1.683 ditangkap dan ditahan dalam kurun waktu 25 Agustus-1 September 2025 selama demonstrasi berlangsung.

Korban luka mencapai 429 orang, di mana 46 di antaranya masih dirawat.

Komnas HAM juga mencatat ada 28 aduan masyarakat, mayoritas terkait penangkapan sewenang-wenang oleh aparat.

Awal gelombang demonstrasi terjadi di depan Gedung DPR RI, Senin (25/8/2025), bertajuk "Indonesia Gelap, Revolusi Dimulai".

Tuntutan utama adalah pembubaran DPR, dipicu isu tunjangan rumah DPR RI Rp50 juta.

Kericuhan terjadi di sekitar flyover Ladokgi dan Restoran Pulau Dua setelah rombongan pelajar bentrok dengan aparat.

Aksi berlanjut pada Kamis (28/8/2025), oleh kelompok buruh, menuntut penghapusan outsourcing hingga pengesahan RUU Perampasan Aset.

Bentrok kembali pecah saat massa buruh bubar dan pelajar kembali terlibat.

Puncaknya, pengemudi ojol Affan Kurniawan tewas tertabrak rantis Brimob di Pejompongan, Jakarta Pusat. Sejak itu, demonstrasi meluas ke berbagai kota.

Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved