Berita Nasional Terkini
Tepatkah Menkeu Purbaya Gelontorkan Rp200 Triliun ke Himbara, Ini Analisis Pengamat Ekonomi
Tepatkah langkah Menteri Keuangan Purbaya guyur Rp200 triliun ke Himbara, Pengamat: Bukan soal strategi tapi risiko.
"Jika jalan harus di-push, artinya ini adalah kebijakan yang tidak sesuai dengan kondisi nyata di lapangan," pungkasnya.
Baca juga: Menkeu Baru Purbaya Yudhi Sadewa 3 Kali Klarifikasi dalam Tiga Hari Usai Dilantik
Catatan:
Uang M2 adalah kependekan dari Monetary Aggregates 2. Istilah ini digunakan dalam ilmu ekonomi dan keuangan untuk mengukur jumlah uang beredar dalam suatu perekonomian.
Secara spesifik, M2 mencakup uang tunai dan simpanan yang sangat likuid, yang bisa dengan mudah diakses dan digunakan untuk transaksi.
Secara matematis, Uang M2 dapat dirumuskan sebagai berikut:
M2 = Uang Kartal + Uang Giral + Uang Kuasi + Surat Berharga
Uang M2 adalah salah satu indikator atau ukuran jumlah uang yang beredar dalam suatu perekonomian. Secara sederhana, M2 mencakup uang yang paling mudah diakses hingga yang kurang likuid, yang semuanya bisa digunakan sebagai alat pembayaran.
Berikut adalah komponen-komponen yang membentuk Uang M2:
Uang Kartal: Ini adalah uang tunai yang sehari-hari kita gunakan, seperti uang kertas dan uang logam.
Uang Giral: Ini adalah saldo dana di rekening giro atau simpanan yang sewaktu-waktu bisa ditarik atau digunakan untuk transaksi, seperti melalui cek atau bilyet giro.
Uang Kuasi: Ini adalah aset-aset keuangan yang tidak bisa langsung digunakan sebagai alat pembayaran, tetapi sangat mudah diubah menjadi uang tunai. Contohnya termasuk tabungan (selain giro), deposito berjangka, dan valuta asing.
Surat Berharga: Beberapa surat berharga yang diterbitkan oleh sistem moneter juga termasuk dalam M2 karena sifatnya yang sangat likuid dan bisa diperjualbelikan dengan cepat. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.