Program Makan Bergizi Gratis

Perintah Prabowo: Dapur Makan Bergizi Gratis Dievaluasi, SPPG Bermasalah Ditutup

Presiden Prabowo Subianto mengambil langkah cepat menyusul insiden keracunan massal yang menimpa peserta program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Tribun Kaltim
KERACUNAN MBG - Presiden Prabowo Subianto mengambil langkah cepat menyusul insiden keracunan massal yang menimpa peserta program Makan Bergizi Gratis (MBG) di berbagai daerah. (TRIBUN KALTIM) 

Wakil Kepala BGN Nanik S Dayang mengatakan, chef yang bersertifikat dinilai memiliki pengetahuan teknik memasak yang baik.

"Ya kalau chef kan punya pengetahuan teknik memasak," kata Nanik.

Tidak hanya itu, menurutnya, chef tersebut juga dinilai memiliki kompetensi dalam manajemen dapur.

Terutama terkait manajemen waktu memasak, waktu pendistribusian makanan, dan kelayakan bahan baku makanan yang digunakan.

"Kapan harus masak, kapan didistribusi , bahan bakunya layak enggak dipakai, dan lain-lain," jelasnya.

Baca juga: Ribuan Siswa Keracunan Menu MBG, Ini Penjelasan IDAI dan Temuan Mengejutkan BGN

Nanik mengatakan, dapur MBG harus dipimpin juru masak atau chef bersertifikasi.

Dia mengatakan nantinya akan ada dua chef yang akan berkolaborasi.

Adapun, satu chef merupakan perwakilan BGN, dan satunya merupakan perwakilan dari dapur MBG.

"Semua dapur SPPG harus dipimpin oleh chef yang bersertifikasi. Satu pimpinan chef itu nanti merupakan wakil dari BGN, tetapi pihak mitra harus menyiapkan chef sebagai pendamping di dapur," ujarnya.

Jangan Takut Lapor

Temuan makanan basi pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah daerah menjadi pengingat semua pihak.

DPRD Kaltim pun mendesak Pemprov Kaltim segera memperketat pencegahan dan melibatkan peran aktif siswa sebagai pengawas lapangan.

Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Damayanti, mengungkapkan kekhawatiran ini bukan tanpa alasan, karena adanya laporan awal yang cukup meresahkan.

Baca juga: POPULER KALTIM: Klarifikasi Dugaan Keracunan MBG di Balikpapan, Kondisi Tenaga Kerja di Kaltim

"Kami dapatkan keluhan, ada siswa di SMAN 13 Samarinda yang sempat menerima makanan MBG dalam kondisi basi," ungkap Damayanti, Sabtu (27/9/2025).

Menurutnya, temuan ini harus menjadi sinyal bahaya agar kasus keracunan yang marak di daerah lain tidak sampai terjadi lagi di Kaltim.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved