Aktivitas Seismik di Papua, Gempa Bumi Magnitudo 3,6 Guncang Barat Laut Sarmi

TRIBUNKALTIM.CO – Indonesia, sebagai negara yang berada di jalur Cincin Api Pasifik (Ring of Fire), adalah wilayah yang sangat rentan terhadap aktivitas seismik.

Gempa bumi adalah fenomena alam yang terjadi akibat pelepasan energi secara tiba-tiba di dalam kerak bumi yang menciptakan gelombang seismik.

Pergerakan lempeng tektonik yang saling bertumbukan, bergesekan, atau saling menjauh menjadi penyebab utama terjadinya gempa di wilayah Indonesia.

Baca juga: Baru Saja! Info BMKG Gempa Buol Hari Ini 2025, Titik Pusat Gempa Terkini 2 Menit yang Lalu Sulteng

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terus memantau setiap aktivitas gempa yang terjadi di seluruh penjuru negeri untuk memberikan informasi yang akurat dan cepat kepada masyarakat.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan telah terjadi gempa bumi dengan magnitudo 3,6 yang mengguncang wilayah Papua pada Selasa (28/10/2025) siang.

Berdasarkan informasi resmi BMKG, gempa tersebut terjadi pada pukul 12.36 WIB dengan pusat gempa berada di koordinat 1.65 Lintang Selatan dan 139.12 Bujur Timur, atau tepatnya sekitar 91 kilometer barat laut Sarmi, Papua.

Baca juga: Baru Saja! Gempa Bumi Magnitudo 4,4 Guncang Ternate Malut Kedalaman 24 Km

Gempa tercatat memiliki kedalaman 10 kilometer, sehingga termasuk dalam kategori gempa dangkal.

BMKG juga belum menerima laporan adanya guncangan yang dirasakan masyarakat di sekitar lokasi episenter. 

BMKG menegaskan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.

 Pihaknya akan terus melakukan pemantauan dan analisis lanjutan untuk memperbarui data jika ditemukan perubahan.

Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG 28 September 2025, Daftar Wilayah di Kaltim yang Berpotensi Hujan

Sebagai catatan, BMKG menyampaikan bahwa informasi awal gempa bersifat sementara.

Data dapat berubah seiring dengan hasil pengolahan lebih lanjut dari pusat seismologi BMKG.

Disclaimer dari BMKG: Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data.

(*)