Berita Viral

'Megah di Tengah Sunyi' Saat Menko AHY Sorot Bandara Kertajati dan Sebut ‘In The Middle of Nowhere’

AHY sebut Bandara Kertajati sebagai “The Middle of Nowhere”, soroti sepinya bandara megah di Majalengka.

Editor: Doan Pardede
KOMPAS.com/Hilda B Alexander
BANDARA KERTAJATI - Bandara International Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat. (KOMPAS.com/Hilda B Alexander) 

Bandara Kertajati merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang pembangunannya dimulai pada 2015 melalui anggaran APBN serta dukungan APBD Jawa Barat untuk pembebasan lahan.

Bandara ini resmi beroperasi pada 24 Mei 2018 dengan total biaya pembangunan mencapai Rp2,6 triliun.

Saat ini, pengelolaan bandara dilakukan oleh PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang dibentuk pada 24 November 2013.

Namun, operasionalnya masih menjadi beban keuangan daerah.

Dedi Mulyadi mengungkapkan, Pemprov Jabar harus menanggung biaya operasional hingga Rp60 miliar per tahun.

“Kan nombok setiap tahun Rp60 miliar untuk bandara. Harus bagaimana (solusinya)?” ujarnya.

Baca juga: Mimpi AHY, Bandara Kertajati yang Sepi Harus jadi Pusat Industri Dirgantara Nasional

Sejarah Bandara Kertajati

Pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati memiliki perjalanan panjang yang dimulai lebih dari dua dekade lalu.

Dikutip dari laman Angkasa Pura, gagasan pembangunan bandara ini pertama kali muncul pada masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri.

Studi kelayakan proyek Kertajati telah dilakukan sejak 2003, dan izin penetapan lokasi diterbitkan pada 2005.

Saat itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat menyatakan kesanggupan membiayai proyek tersebut melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Namun, realisasi pembangunan tak kunjung terlaksana hingga 2011.

Setelah dilakukan peninjauan ulang, pemerintah akhirnya memutuskan bahwa proyek tersebut memerlukan dukungan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Proses pembersihan lahan dan pembangunan pondasi baru dimulai pada 2014.

Proyek ini kemudian masuk dalam daftar Program Strategis Nasional (PSN). Pembangunan fisik berlangsung dari 2015 hingga 2017 dengan pendanaan utama dari Kementerian Perhubungan.

Setelah melalui proses panjang, Bandara Kertajati resmi beroperasi pada 24 Mei 2018, ditandai dengan pendaratan perdana Pesawat Kepresidenan Indonesia.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved