Berita Nasional Terkini

Puan Maharani: DPR Terbuka untuk Rakyat, Tapi Jangan Masuk Tanpa 'Assalamualaikum'

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia, Puan Maharani, menegaskan bahwa tidak sembarang orang boleh memasuki Gedung DPR RI

KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA
ETIKA MASUK DPR - Ketua DPP PDI-P Puan Maharani ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (4/6/2024). Puan Maharani ingatkan etika masuk gedung DPR. (KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA) 

Pernyataan ini mencerminkan keseimbangan antara keterbukaan demokratis dan ketertiban kelembagaan, dua nilai penting yang dijaga DPR RI dalam menjalankan fungsinya sebagai wakil rakyat.

Selain itu, Puan juga menegaskan bahwa aturan ini dibuat bukan untuk membatasi masyarakat, melainkan untuk menjaga keamanan, kenyamanan, dan ketertiban, agar interaksi antara rakyat dan wakilnya bisa berjalan dengan baik dan efektif.

Sosok Puan Maharani dan Rekam Jejak

Puan Maharani merupakan salah satu tokoh politik paling berpengaruh di Indonesia saat ini.

Sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) periode 2019–2024, ia menjadi perempuan pertama yang menduduki jabatan tertinggi di lembaga legislatif tersebut.

Kiprahnya di dunia politik tak lepas dari latar belakang keluarga yang kuat dalam sejarah bangsa.

Lahir di Jakarta pada 6 September 1973, Puan adalah putri dari Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan Taufiq Kiemas, mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

Ia juga cucu dari Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno.

Dengan latar belakang tersebut, Puan tumbuh dalam lingkungan yang sarat dengan nilai-nilai politik dan nasionalisme, yang kemudian membentuk karakter dan arah perjuangannya di panggung politik nasional.

Karier politik Puan dimulai saat ia menjadi anggota DPR RI dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada 2009.

Ia kemudian menjabat sebagai Ketua Fraksi PDIP di DPR RI pada 2012–2014. Pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, Puan dipercaya sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dari 2014 hingga 2019.

Dalam posisi tersebut, ia mengawal berbagai program strategis seperti Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, dan Program Keluarga Harapan.

Sebagai Ketua DPR RI, Puan memimpin lembaga legislatif dalam berbagai dinamika politik nasional, termasuk pembahasan undang-undang strategis dan pengawasan terhadap jalannya pemerintahan.

Ia juga aktif dalam diplomasi parlemen, menjalin hubungan dengan parlemen negara lain, serta mendorong penguatan peran perempuan dalam politik dan pengambilan keputusan publik.

Meski kiprahnya tak lepas dari sorotan dan kritik publik, Puan tetap menjadi figur sentral dalam PDIP dan politik nasional.

Pengaruhnya disebut-sebut akan terus berlanjut, terutama menjelang kontestasi politik 2029.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved