Berita Nasional Terkini

Awalnya Ditolak Purbaya, Kini Pemerintah Siapkan Skema APBN untuk Bayar Utang Kereta Cepat Whoosh

CEO Danantara Rosan Roeslani memberi sinyal bahwa pemerintah akan ikut menanggung utang proyek Kereta Cepat Whoosh melalui APBN, Rabu (5/11/2025).

KOMPAS.com/Krisda Tiofani
KERETA CEPAT WHOOSH - Kereta cepat Jakarta-Bandung Whoosh di Stasiun Halim, Jakarta Timur. CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani memberi sinyal bahwa pemerintah akan ikut menanggung utang proyek Kereta Cepat Whoosh melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Rabu (5/11/2025).(KOMPAS.com/Krisda Tiofani) 

Kerugian itu masih berlanjut tahun ini.

Hingga semester I-2025 atau periode Januari–Juli, PSBI sudah membukukan kerugian sebesar Rp 1,625 triliun.

Sebagai pemimpin konsorsium, KAI memegang porsi saham terbesar di PSBI, yakni 58,53 persen, sesuai penugasan yang diberikan pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Selain KAI, pemegang saham lain PSBI adalah Wika dengan kepemilikan 33,36 persen, Jasa Marga sebesar 7,08 persen, dan PTPN VIII sebesar 1,03 persen.

Di tengah masalah yang mencekik, Presiden Prabowo menegaskan akan bertanggung jawab dan meminta masyarakat tidak perlu ribut-ribut perihal Whoosh.

Ia menyatakan, pemerintah akan membayar utang Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) atau Whoosh sebesar Rp 1,2 triliun per tahun.

Menurutnya, polemik yang menimpa kereta cepat bukanlah masalah.

Baca juga: Pertemuan Prabowo dan Jonan Bahas Transportasi dan Diplomasi, DPR Ikut Bahas Polemik Whoosh

"Pokoknya enggak ada masalah, karena itu kita bayar mungkin Rp 1,2 triliun per tahun," kata usai peresmian Stasiun Tanah Abang Baru di Cideng, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (4/11/2025).

Uang untuk membayar utang ke pihak China sejatinya ada.

Dia menjelaskan, uang yang tadinya dikorupsi akan digunakan untuk kesejahteraan rakyat, salah satunya dengan membayar utang Whoosh.

"Duitnya ada. Duit yang tadinya dikorupsi (setelah diambil negara) saya hemat. Enggak saya kasih kesempatan. Jadi saudara saya minta bantu saya semua. Jangan kasih kesempatan koruptor-koruptor itu merajalela. Uang nanti banyak untuk kita. Untuk rakyat semua," tandas Prabowo. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved