Berita Viral

Viral Reni Rahmawati Dijual Jadi 'Pengantin Pesanan' di China, Ini Kronologinya

Reni Rahmawati (24), Warga Negara Indonesia asal Sukabumi, Jawa Barat, menjadi korban praktik “pengantin pesanan” di China.

canva.com
VIRAL PENGANTIN PESANAN - Ilustrasi pernikahan. Reni Rahmawati (24), Warga Negara Indonesia asal Sukabumi, Jawa Barat, menjadi korban praktik “pengantin pesanan” di China. (canva.com) 

Setelah melalui sejumlah prosedur, pernikahan akhirnya diakhiri sesuai hukum setempat.

“Dalam penyelesaian kasus ini, KJRI Guangzhou telah memverifikasi langsung kondisi saudari RR dan tidak menemukan bukti kekerasan. Saya memimpin pertemuan dengan keluarga suami RR dan otoritas setempat hingga disepakati untuk mengakhiri pernikahan,” ujar Ben Perkasa Drajat, Senin (17/11/2025).

Pada Senin, Reni resmi diserahkan ke Kepolisian Republik Indonesia di KJRI Guangzhou untuk proses lanjutan di Tanah Air.

Ia dijadwalkan pulang pada Selasa (18/11/2025).

“Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Konjen dan staf KJRI Guangzhou atas upaya pemulangan saya,” kata Reni.

KJRI Imbau WNI Hati-hati

KJRI Guangzhou mencatat lebih dari 10 kasus pengantin pesanan sepanjang 2025. 

Ben mengimbau WNI agar berhati-hati dalam menerima tawaran pekerjaan atau pernikahan lintas negara, serta memahami aturan administrasi yang berlaku.

Masyarakat yang mengetahui indikasi TPPO serupa dapat menghubungi WhatsApp hotline KJRI Guangzhou di +86 185 2037 5005 atau melapor ke polisi terdekat.

Bakal Temui Dedi Mulyadi

Ben mengatakan, setibanya di Tanah Air, Reni akan berangkat ke Bandung untuk menemui Dedi Mulyadi.

"Selasa (18/11/2025), RR berangkat ke Bandung didampingi Konsul Konsuler KJRI Guangzhou, kemudian akan mampir ke Gubernur Jawa Barat Pak Dedi Mulyadi," ujar Ben.

Ia membenarkan bahwa otoritas setempat telah resmi menerbitkan surat cerai Reni dan Tu Chao Cai pada 13 November 2025. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dan Kompas.com

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved