Galungan 2025

Kapan Galungan dan Kuningan 2025? Update Jadwal dan Tanggal, Panduan Resmi dari Pemerintah

Jadwal resmi Galungan dan Kuningan 2025 menurut pemerintah: Galungan 23 April & 19 November, Kuningan 3 Mei & 29 November. Info lengkap dan akurat.

Editor: Doan Pardede
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
GALUNGAN 2025 - (ilustrasi) Umat Hindu mengikuti persembahyangan saat merayakan Hari Raya Galungan di Pura Amerta Jati Cinere, Depok, Rabu (14/4/2021). Jadwal resmi Galungan dan Kuningan 2025 menurut pemerintah: Galungan 23 April & 19 November, Kuningan 3 Mei & 29 November. Info lengkap dan akurat.(TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN) 
Ringkasan Berita:
  • Galungan dan Kuningan 2025 ditetapkan pemerintah melalui Surat Edaran Gubernur Bali dan data resmi Ditjen Bimas Hindu Kemenag RI. 
  • Galungan jatuh pada 23 April dan 19 November 2025, sedangkan Kuningan berlangsung pada 3 Mei dan 29 November 2025. 
  • Penetapan ini menjadi acuan resmi bagi dispensasi sekolah, instansi, serta pelaksanaan rangkaian upacara Hindu di Bali.

TRIBUNKALTIM.CO - Kapan Galungan dan Kuningan 2025 menjadi pertanyaan penting bagi umat Hindu Bali yang tengah menyiapkan rangkaian upacara dan agenda keluarga.

Berdasarkan penetapan resmi pemerintah Bali dan Ditjen Bimas Hindu Kemenag RI, Galungan dan Kuningan 2025 memiliki dua periode perayaan lengkap dengan dispensasi daerah.

Memahami jadwal resmi ini membantu umat mempersiapkan sarana upacara, kegiatan adat, hingga rencana libur dengan lebih tepat.

Makna Galungan dan Kuningan dalam Tradisi Hindu Bali

Dikutip dari bimashindu.kemenag.go.id, Hari Raya Galungan adalah perayaan suci bagi umat Hindu di Bali, yang melambangkan kemenangan dharma (kebaikan) atas adharma (kejahatan).

Sementara itu, Kuningan menjadi puncak dari rangkaian Galungan, dihormati sebagai waktu para leluhur turun ke bumi, sekaligus simbol kemuliaan dan harapan kesejahteraan.

Baca juga: Resmi! Terjawab Kapan Hari Raya Galungan 2025, Cek Tanggal dan Info Penampahan Galungan 2025

Jadwal Galungan dan Kuningan 2025 Resmi Menurut Pemerintah

Berdasarkan Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 16 Tahun 2024 dan data resmi dari Ditjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI, berikut jadwal lengkapnya:

Periode April–Mei 2025

22 April 2025 – Penampahan Galungan

23 April 2025 – Hari Raya Galungan

24 April 2025 – Umanis Galungan

2 Mei 2025 – Penampahan Kuningan

3 Mei 2025 – Hari Raya Kuningan

Periode November 2025

18 November 2025 – Penampahan Galungan

19 November 2025 – Hari Raya Galungan

20 November 2025 – Umanis Galungan

28 November 2025 – Penampahan Kuningan

29 November 2025 – Hari Raya Kuningan

Jadwal ini digunakan sebagai acuan resmi untuk dispensasi sekolah, instansi, serta pelaksanaan rangkaian upacara keagamaan di seluruh Bali.

GALUNGAN 2025 - (Ilustrasi)
GALUNGAN 2025 - (Ilustrasi) Jadwal resmi Galungan dan Kuningan 2025 menurut pemerintah: Galungan 23 April & 19 November, Kuningan 3 Mei & 29 November. Info lengkap dan akurat.(Wikimedia Commons)

Signifikansi Hari Raya Menurut Pemerintah

Menurut Direktorat Jenderal Bimas Hindu, Kementerian Agama, Kuningan bukan sekadar tradisi, melainkan momentum untuk mempererat hubungan spiritual umat Hindu dengan leluhur dan Sang Pencipta, sekaligus merenungkan nilai-nilai dharma.

Dalam seruan resmi, pemerintah Bali juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, ketertiban, serta rasa saling hormat saat pelaksanaan persembahyangan dan upacara.

Kebijakan Libur dan Dispensasi Resmi

Surat Edaran Gubernur Bali No. 16 Tahun 2024 menetapkan dispensasi hari raya suci Hindu untuk Galungan dan Kuningan di tahun 2025.

Beberapa lembaga akademik di Bali, misalnya STMIK Bandung Bali, menyatakan libur akademik pada saat Penampahan dan Hari Raya Galungan (22–25 April), serta Penampahan dan Hari Raya Kuningan (2–3 Mei).

Sementara itu, libur sekolah di Bali juga mencakup tanggal 22 April hingga 3 Mei 2025 untuk perayaan Galungan dan Kuningan. 

Baca juga: 50 Ucapan dan Twibbon Galungan 28 Februari 2024, Arti Rahajeng Nyanggra Rahina Galungan Lan Kuningan

Filosofi dan Asal-usul Nama Kuningan

Kata “kuningan” berasal dari kata “kuning”, yang dalam tradisi Hindu Bali melambangkan kemuliaan dan kemakmuran.

Selain itu, upacara Kuningan identik dengan penggunaan nasi kuning dalam sesajen, simbol berkah dan kesejahteraan yang dianugerahkan oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved