Berita Nasional Terkini

Jokowi dan Gibran Kompak Angkat Keberhasilan QRIS di Singapura dan KTT G20 Afrika Selatan

Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka kompak membahas soal pembayaran digital melalui QRIS.

Dok. YouTube Bloomberg Economic Forum/Tangkapan layar via Kompas.com
KOMPAK BAHAS QRIS - Presiden ke-7 RI Joko Widodo berpidato menggunakan bahasa Inggris dalam forum Ekonomi, Bloomberg Economy Forum yang digelar di Singapura, Jumat (21/11/2025) (kiri). Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming dalam sesi dua Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Johannesburg, Afrika Selatan, Sabtu (22/11/2025)(kanan). Keduanya kompak membahas soal QRIS. (Dok. YouTube Bloomberg Economic Forum/Tangkapan layar via Kompas.com) 

Di forum yang berbeda, Wapres Gibran Rakabuming Raka menyampaikan pesan serupa di hadapan para pemimpin negara dan delegasi G20 dalam KTT G20 di Afrika Selatan.

Ia menyebut, QRIS sebagai contoh nyata bagaimana inovasi digital Indonesia berhasil membuka akses keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat.

Baca juga: Pengamat: Keberhasilan Jokowi Effect Terhadap PSI Tergantung Kinerja Gibran sebagai Wakil Presiden

“Sistem pembayaran digital nasional kami, QRIS, menunjukkan bagaimana solusi digital yang sederhana dan berbiaya rendah dapat mendorong partisipasi dalam perekonomian dan meminimalkan ketimpangan,” kata Gibran, Sabtu (22/11/2025). 

Dalam pidatonya, Gibran juga menyinggung perkembangan teknologi finansial global, termasuk aset kripto, token digital, hingga Bitcoin.

Ia menilai, teknologi tersebut membawa peluang sekaligus risiko, sehingga G20 perlu memperluas kerja sama.

“Oleh karena itu, Indonesia mengusulkan agar G20 memulai dialog tentang intelijen ekonomi,” ujar Gibran.

Mantan Wali Kota Solo itu menegaskan bahwa Indonesia ingin memastikan pertumbuhan global berlangsung kuat sekaligus adil dan inklusif.

Ia menyambut fokus G20 pada pendanaan berkelanjutan, tetapi mengingatkan agar ambisi tersebut benar-benar diarahkan untuk mengurangi kesenjangan global.

“Dunia membutuhkan pembiayaan yang lebih mudah diakses, terprediksi, dan setara, terutama bagi negara-negara berkembang,” ujar dia.

Baca juga: Wapres Gibran Pastikan IKN Nusantara di Kaltim Punya Linimasa, Bukan Proyek Mendadak

Mekanisme seperti keringanan utang, pembiayaan inovatif, blended finance, serta pendanaan transisi hijau dinilai perlu diperkuat.

Lebih lanjut, Gibran memaparkan komitmen Indonesia dalam pendanaan iklim. Ia menyebut, lebih dari separuh anggaran iklim nasional, atau sekitar 2,5 miliar dollar AS per tahun, telah dialokasikan untuk berbagai program prioritas.

“Untuk mendukung UMKM hijau, asuransi pertanian, dan infrastruktur berketahanan iklim,” kata dia. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved