Berita Paser Terkini

Pemkab Paser Gaungkan Gerakan Stop Boros Pangan, Ajak Masyarakat Tanamkan Rasa Menghargai Makanan

Distanpang Paser gaungkan Gerakan Selamatkan Pangan untuk tekan pemborosan dan wujudkan ketahanan pangan berkelanjutan.

TRIBUNKALTIM.CO/SYAIFULLAH IBRAHIM
GERAKAN SELAMATKAN PANGAN - Dinas Ketahanan Pangan (Distanpang) Kabupaten Paser saat menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) dan Sosialisasi Gerakan Selamatkan Pangan yang berlangsung di Gedung Awa Mangkuruku, Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, Senin (25/8/2025). Pemkab Paser ajak semua elemen masyarakat menghargai makanan. (TRIBUNKALTIM.CO/SYAIFULLAH IBRAHIM). 

TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Dinas Ketahanan Pangan (Distanpang) Kabupaten Paser melakukan sosialisasi Gerakan Selamatkan Pangan sebagai upaya mencegah penyusutan dan terbuang percuma karena perilaku boros pangan.

Kegiatan dibuka Staf Ahli Bidang Ekonomi Setda Paser, Ina Rosana, diikuti jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) beserta tamu undangan yang berlangsung di Gedung Awa Mangkuruku, Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, Senin (25/8/2025).

Secara global, food loss and waste (FLW) merupakan tantangan terbesar dalam sistem pangan saat ini. Berdasarkan data food and agriculture organization (FAO), sepertiga  dari pangan yang diproduksi atau sekitar 1,3 miliar ton pangan terbuang setiap tahunnya.

"Sekitar 13 persen pangan dari total produksi pangan global mengalami penyusutan, 17 persen pangan terbuang percuma karena perilaku boros pangan, serta masalah kerawanan pangan dan gizi masih menjadi tantangan yang harus diatasi," terang Ina mewakili Bupati Paser, Fahmi Fadli. 

Fokus utama dalam Gerakan Selamatkan Pangan dilakukan melalui 2 (dua) pendekatan utama, yaitu mencegah terjadinya pemborosan pangan melalui upaya sosialisasi, promosi dan advokasi kepada para pihak.

Baca juga: Tim Elang Polres Paser Amankan 2 Pengedar Sabu saat Hendak Transaksi, Amankan 7 Paket Sabu

"Fasilitasi aksi penyelamatan pangan untuk disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan melalui upaya kolaboratif dengan para donator pangan penggiat selamatkan pangan," tambahnya.

Pangan berlebih dapat dimanfaatkan untuk mendukung upaya penanganan kerawanan pangan dan gizi, serta mewujudkan keberhasilan ketahanan pangan dan perbaikan lingkungan di Kabupaten Paser.

Guna menggerakkan hal tersebut, diperlukan komitmen dan sinergitas semua elemen masyarakat, akademis, bisnis, komunitas, pemerintah dan media dalam mencegah terjadinya pemborosan pangan dan pemanfaatan pangan berlebih untuk disalurkan ke yang membutuhkan.

"Saya melihat di bidang pertanian terutama padi sawah, semakin lama semakin berkurang pelakunya. Pola makan anak-anak generasi milenial saat ini juga berubah, rasa menghargai makanan meraka sangat kurang," singgungnya.

Untuk itu, Ina mengajak semua elemen masyarakat untuk bersama-sama menanamkan rasa menghargai makanan yang sudah di produksi oleh para petani. Dengan harapan, tidak ada lagi sampah-sampah berupa makanan.

Baca juga: Gabungan Olahraga Balago Indonesia Paser Gelar Turnamen Balogo, 200 Peserta Ikut Berpartisipasi

Terlebih dalam kondisi saat ini, harga pangan tengah mengalami fluktuasi, sehingga dibutuhkan kesadaran dan kebijakan dari seluruh masyarakat dalam hal mengonsumsi makanan.

"Jadi Gerakan Selamatkan Pangan, dengan spirit stop boros pangan, itu bukan berarti dilarang makan tetapi makanlah sesuai kebutuhan bukan sesuai keinginan," tutup Ina. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved