Demo di Kalimantan Timur

Unmul Berharap Penangguhan Penahanan 4 Mahasiswa, Minta Polisi Cari Dalang Perakitan Bom Molotov

Universitas Mulawarman berharap penangguhan penahanan 4 mahasiswa. Pihaknya meminta polisi cari dalang perakitan bom molotov.

Kolase Tribun Kaltim / Fairus
MAHASISWA UNMUL TERSANGKA - Arsip foto kondisi konferensi pers di Polresta Samarinda, Senin (1/9/2025). Universitas Mulawarman berharap penangguhan penahanan 4 mahasiswa. Pihaknya meminta polisi cari dalang perakitan bom molotov. (Kolase Tribun Kaltim / Fairus / Greogorius) 

"Jadi telah sesuai dengan fakta-fakta yang kami temukan untuk menjaga keamanan dan ketertiban umum masyarakat dan menjamin pengunjuk rasa yang berniat melakukan aksi damai," katanya.

Baca juga: Wakil Rektor Unmul Minta Polisi Ungkap Otak Intelektual Dibalik 4 Mahasiswa Tersangka Bom Molotov

Tak Ada Konsolidasi untuk Buat Bom Molotov

Sebelumnya, Renaldi Saputra, Jenderal Lapangan (Jenlap) aksi dari Aliansi Mahakam secara tegas mengatakan tidak ada dalam konsolidasi soal bom molotov.

Hal itu sebagai respon mereka soal puluhan mahasiswa dari Universitas Mulawarman yang diamankan polisi atas dugaan pembuatan bom molotov

Bahkan ia dengan tegas mengatakan bahwa apabila puluhan mahasiswa itu pembuatan bom molotov, aparat harus bisa membuktikan dengan bukti yang jelas.

"Nah, artinya narasi yang dibangun itu juga harus bisa dibuktikan oleh kepolisian. Kami pun akan mengawal itu.

Karena sesuai tadi yang saya katakan, kesepakatan kita dikonsolidasi, dari masa aksi sama sekali tidak punya niat.

Bahkan tidak ada usaha untuk kemudian membuat sesuatu hal-hal yang diluar hasil dari konsolidasi.

"Kita bisa bukakan hasil konsolidasinya. Bahkan kita ada buat rilisnya," jelasnya. 

Saputra juga mengatakan bila Aliansi Mahakam mempersiapkan bom molotov, membawa hingga melepaskan saat aksi berlangsung makan pihaknya siap mundur dari aksi.

"Tidak ada. Dari aliansi kami tegaskan tidak ada sama sekali persiapan seperti itu," ungkapnya. 

"Ketika ada memang hal-hal yang keluar dari kesepakatan termasuk misal ada kelemparan bom molotov, kita harus mundur dan itu udah disepakati di dalam teklap tadi malam," lanjutnya. 

Meskipun demikian, Ia bersama kawan-kawan Aliansi Mahakam akan melakukan upaya untuk membebaskan 22 kawan mereka yang kini masih diamankan di Polresta Samarinda

"Namun hal ini kami akan bersolidaritas bagaimanapun kawan yang dalam dugaan itu merupakan bagian dari kawan perjuangan kami," tuturnya. (TribunKaltim.co/Gregorius Agung Salmon)

Ikuti berita populer lainnya di Google NewsChannel WA, dan Telegram.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved