Berita Bontang Terkini
Trotoar Bontang Ditertibkan Satpol PP, UMKM Minta Penataan yang Lebih Ramah
Penertiban Satpol PP Bontang di trotoar Ahmad Yani menimbulkan dilema: aturan ditegakkan, UMKM merasa tertekan.
Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Amelia Mutia Rachmah
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Penertiban trotoar UMKM kembali dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bontang di sepanjang Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Api-Api, Sabtu (13/9/2025) malam.
Pemerintah menegaskan bahwa trotoar harus difungsikan sebagaimana mestinya, yakni sebagai jalur khusus pejalan kaki.
Namun, langkah ini menimbulkan dilema. Sejumlah pelaku UMKM yang selama ini meramaikan kawasan tersebut mengaku tertekan karena harus menyesuaikan lapak dagangan mereka.
Padahal, sejak selesai dibenahi, kawasan Ahmad Yani telah menjelma menjadi salah satu pusat keramaian malam Bontang dengan hadirnya pedagang kopi, bakso, hingga kuliner khas lainnya.
Perlu diketahui, trotoar di jalan tersebut saat ini menjadi salah satu tempat favorit masyarakat untuk menghabiskan waktu pada malam hari.
Baca juga: 10.553 Sambungan Jargas Gratis Dibangun di Bontang Mulai Oktober 2025
Penertiban dilakukan oleh tim gabungan Satpol PP, Dinas Perhubungan (Dishub), serta Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (DKUMPP) Bontang.
Kepala Satpol PP Bontang, Ahmad Yani, menegaskan bahwa penertiban dilakukan secara humanis dengan memberikan imbauan langsung kepada pedagang.
“Trotoar kembali difungsikan sebagaimana mestinya, yaitu jalur pejalan kaki,” kata Ahmad Yani, Senin (15/9/2025).
Dalam operasi tersebut, tujuh pedagang ditemukan berjualan di atas trotoar, bahkan ada yang menempatkan kursi dan meja hingga menutup akses pejalan kaki.
Dishub juga menertibkan kendaraan yang parkir sembarangan di area trotoar sekitar kafe.
Baca juga: Satpol PP Tertibkan PKL di Trotoar Jalan APT Pranoto Samarinda
“Kami minta pedagang memundurkan lapaknya. Kalau ada pelanggan, diminta agar tidak duduk di trotoar sampai memenuhi badan jalan,” tegas Ahmad Yani.
Ia menambahkan, langkah ini masih berupa peringatan awal. Pedagang maupun pemilik kendaraan diarahkan untuk menyesuaikan lapak dan parkirannya agar tidak mengganggu fungsi trotoar.
“Kami masih bersifat humanis, kami berikan edukasi kepada masyarakat yang nongkrong maupun pedagang,” sambungnya.
Suara UMKM
Sementara itu, penertiban tersebut menuai respons dari pelaku UMKM di kawasan Ahmad Yani. Mereka berharap pemerintah hadir dengan pendekatan yang lebih ramah dan solutif.
“Syukur-syukur kami ini tidak membebani pemerintah (tidak jadi pengangguran). Kami berusaha sendiri, mestinya didukung, bukan ditekan,” ujar salah satu pedagang, yang minta namanya tidak disebut.
Baca juga: Remaja Bontang Dilaporkan Hilang Usai Nonton Konser, Keluarga Terima Pesan Minta Tolong
Menurutnya, pemerintah bisa mencontoh konsep penataan ala Malioboro di Yogyakarta, di mana PKL tetap difasilitasi tanpa menghilangkan fungsi trotoar.
“Mestinya pemerintah datang merangkul, bukan berombongan seperti ini seolah-olah kami berbuat fatal,” pungkasnya. (*)
10.553 Sambungan Jargas Gratis Dibangun di Bontang Mulai Oktober 2025 |
![]() |
---|
Remaja Bontang Dilaporkan Hilang Usai Nonton Konser, Keluarga Terima Pesan Minta Tolong |
![]() |
---|
Pasutri di Bontang Nekat Jual Barang Haram Berujung Bui |
![]() |
---|
Pemuda di Bontang Ketahuan Curi 4 Celana Dalam Wanita hingga Bedak |
![]() |
---|
Walikota Bontang Tolak Rencana Pemangkasan DBH, Sebut Langgar UU HKPD |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.