Pemangkasan Dana Transfer Daerah

DBH Kutim Anjlok 70 Persen, Bupati Ardiansyah: Saatnya Berhemat dan Berinovasi

Meski Dana Bagi Hasil turun drastis, Pemkab Kutim tetap optimistis melanjutkan pembangunan lewat efisiensi dan inovasi daerah

TRIBUNKALTIM.CO/NURILA FIRDAUS
DBH KUTIM ANJLOK - Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman saat melantik tenaga honorer menjadi P3K, Jumat (10/10/2025). Meski Dana Bagi Hasil turun drastis, Pemkab Kutim tetap optimistis melanjutkan pembangunan lewat efisiensi dan inovasi daerah. (TRIBUNKALTIM.CO/NURILA FIRDAUS) 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Dana Bagi Hasil (DBH) Kutai Timur turun 70 persen, namun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) memastikan roda pembangunan tetap berjalan. 

Situasi ini menjadi ujian bagi pemerintah daerah untuk menjaga keseimbangan fiskal sekaligus menuntut langkah strategis dan efisiensi tinggi agar pembangunan tetap berjalan tanpa terganggu.

Meski situasi fiskal sedang menurun, Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, menegaskan bahwa kondisi fiskal yang menurun bukan alasan untuk menghentikan langkah pembangunan.

Menurutnya, keterbatasan justru menjadi momentum memperkuat kreativitas dan kemandirian daerah.

“DBH kita turun cukup drastis, tapi itu bukan alasan untuk berhenti membangun. Dengan perhitungan yang matang, kita tetap jalankan program prioritas sesuai rencana yang sudah disusun,” tegas Ardiansyah, Jumat (10/10/2025).

Baca juga: Pemangkasan DBH, Pemprov Kaltim Buka Peluang Investasi Swasta dan Mengoptimalkan Aset-aset Daerah

Ia menjelaskan bahwa Pemkab Kutim kini fokus pada kebijakan berbasis prioritas dan kebutuhan masyarakat.

Untuk itu, Sekretaris Daerah (Sekda), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), serta jajaran keuangan daerah diminta memastikan program strategis tetap berjalan meski ruang fiskal terbatas.

“Kita minta semua OPD menyesuaikan diri. Jangan asal belanja, tapi pastikan kegiatan benar-benar memberi manfaat langsung bagi masyarakat,” imbuh.

Selain efisiensi, Ardiansyah juga menilai turunnya DBH sebagai peringatan penting untuk mengurangi ketergantungan terhadap dana pusat.

Ia mendorong peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan mengoptimalkan potensi lokal, seperti sektor perkebunan, pariwisata, dan pengolahan hasil alam.

Baca juga: Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman Lantik 388 Tenaga PPPK

“Kutim punya potensi besar. Kalau OPD kreatif dan jeli membaca peluang, kita bisa kembangkan ekonomi tanpa harus menunggu bantuan pusat,” katanya optimis.

Selain efisiensi anggaran, Pemkab Kutim juga berkomitmen menjaga stabilitas pembangunan infrastruktur dan layanan publik.

Ardiansyah menegaskan, fokus pemerintah saat ini adalah memastikan setiap rupiah dari APBD benar-benar memberi dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat.

Dengan strategi hemat namun inovatif, Pemkab Kutim yakin bisa melewati masa sulit ini dan tetap melangkah menuju pembangunan yang berkelanjutan serta mandiri.

“Kami akan tetap hadir di tengah masyarakat, memastikan pembangunan tidak berhenti hanya karena anggaran berkurang,” pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved