Gunung Bugis Kampung Narkoba

Takut Terjerumus Narkoba, Warga Gunung Bugis Pilih Sekolahkan Anak ke Pesantren

Demi menjauhkan pengaruh narkoba, seorang ibu di Gunung Bugis Balikpapan memilih menyekolahkan anaknya ke pesantren.

TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
RAZIA NARKOBA - Satuan Reserse Narkoba Polresta Balikpapan menggelar operasi gabungan di kawasan Gunung Bugis, Balikpapan Barat, yang dikenal sebagai titik rawan peredaran narkoba. Demi menjauhkan pengaruh narkoba, seorang ibu di Gunung Bugis Balikpapan memilih menyekolahkan anaknya ke pesantren. (TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO) 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN – Kekhawatiran terhadap pengaruh buruk lingkungan membuat seorang ibu warga Gunung Bugis, Balikpapan Barat, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, memilih langkah tegas untuk melindungi anak-anaknya.

 Ia menyekolahkan seluruh anaknya ke pesantren agar jauh dari potensi pergaulan yang dapat menyeret mereka ke penyalahgunaan narkoba.

Perempuan yang telah 13 tahun menetap di kawasan yang kerap dijuluki kampung narkoba itu mengaku takut generasi muda di lingkungannya terjerumus pada perilaku menyimpang.

“Kalau itu merusak generasi. Takut lah, namanya orang tua,” ujarnya lirih.

“Sekarang ini pengaruhnya lebih besar daripada kebaikannya. Saya cuma ingin anak-anak saya jadi baik-baik.” sambungnya. 

Baca juga: Kasus Narkoba di Balikpapan Barat Turun, BNN Ubah Citra Gunung Bugis

Perempuan tersebut, yang memiliki lima anak, menuturkan ketakutannya terhadap stigma dan kondisi sosial di sekitar tempat tinggalnya.

Ia tidak ingin anak-anaknya menjadi korban lingkungan yang salah arah.

“Saya takut anak-anak saya jadi korban. Karena sudah banyak contohnya,” katanya, Rabu (29/10/2025).

Sebagai langkah perlindungan, ia menyekolahkan anak-anaknya ke pesantren agar terhindar dari pengaruh buruk pergaulan di sekitar rumah.

Baca juga: Gunung Bugis Jadi Sumber Utama 90 Persen Kasus Narkoba di Balikpapan

“Saya masukin pesantren, biar terjauh dari lingkungan sini. Sekarang kan ngeri, anak-anak cepat sekali terpengaruh,” tuturnya.

Selain itu, ia selalu menanamkan nilai moral dan kehati-hatian kepada anak-anaknya.

“Saya selalu ngajarin anak-anak, kalau temanmu berbuat jelek jangan diikuti. Kalau ada yang aneh-aneh, kamu menjauh,” ujarnya.

Meski tinggal di kawasan yang sering dikaitkan dengan peredaran narkoba, sang ibu mengaku tidak pernah melihat langsung transaksi di lingkungannya.

Baca juga: Sat Samapta Polresta Balikpapan Temukan Pengendara Bawa 2 Paket Diduga Sabu di Gunung Bugis

Namun, ia kerap memperhatikan aktivitas mencurigakan dari orang luar yang datang ke daerah itu.

“Kalau orang sini kan tahu, siapa yang tinggal di sini dan siapa yang bukan. Kadang banyak orang luar datang, parkir sembarangan, motornya laju-laju,” katanya.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved