Berita Balikpapan Terkini

Disdikbud Pastikan Pola Baru Rekrutmen Guru di Balikpapan Dilakukan Secara Terbuka Tanpa Prioritas

Balikpapan terapkan pola rekrutmen guru baru tahun 2025, tanpa prioritas dan berbasis kompetensi terbuka

Penulis: Zainul | Editor: Amelia Mutia Rachmah
TRIBUNKALTIM.CO/ZAINUL
REKRUTMEN GURU - Ilustrasi saat suasana hari pertama masuk sekolah di SDN 010 Balikpapan Selatan pada Senin pagi (14/7/2025)Pola baru dalam proses rekruitmen guru di kota Balikpapan dipastikan berjalan secara terbuka tanpa prioritas, Selasa (4/11). Sejumlah sekolah di Balikpapan masih kekurangan guru termasuk di SD maupun SMP. (TRIBUNKALTIM.CO/ZAINUL) 

Ringkasan Berita:
  • Disdikbud Balikpapan terapkan dua pola rekrutmen guru baru: PJLB dan KKI.
  • Semua pelamar memiliki peluang yang sama, tanpa prioritas bagi tenaga honorer.
  • Target kebutuhan guru mencapai 400–500 orang untuk sekolah negeri yang kekurangan tenaga pengajar.

 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) memastikan bahwa proses rekrutmen tenaga pendidik tahun 2025 akan dilakukan secara terbuka, kompetitif, dan tanpa adanya prioritas bagi pihak mana pun. 

Langkah ini diambil sebagai bagian dari reformasi sistem perekrutan guru demi meningkatkan kualitas pendidikan di Balikpapan.

Kepala Disdikbud Kota Balikpapan, Irfan Taufik, menjelaskan bahwa tahun depan pihaknya akan menerapkan dua pola baru dalam perekrutan guru, yakni PJLB (Penugasan Jabatan Luar Biasa) dan KKI (Kompetisi Kompetensi Individu).

“Pola PJLB atau KKI ini sudah dilaksanakan di beberapa daerah seperti Jakarta dan Makassar. Untuk Balikpapan, pelaksanaannya akan dimulai tahun 2025,” ujar Irfan, Selasa (4/11/2025).

Lebih lanjut Irfan menegaskan bahwa pola rekrutmen baru ini berbeda dari metode sebelumnya yang kerap memberikan prioritas bagi tenaga honorer atau guru yang sudah mengajar.

Baca juga: Nasib Tenaga Honorer Balikpapan Belum Jelas, Pemkot Tunggu Kebijakan Pusat

Kini, semua pelamar akan memiliki peluang yang sama selama memenuhi syarat yang ditetapkan.

“Tidak ada lagi istilah prioritas, apakah dia sedang bekerja atau tidak. Ini murni kompetisi terbuka bagi semua masyarakat yang memenuhi syarat,” tegasnya.

Menurut Irfan, kebijakan ini bertujuan memastikan tenaga pendidik yang terjaring benar-benar memiliki kompetensi, kemampuan mengajar, dedikasi, dan integritas tinggi.

Dengan begitu kata dia, guru yang lolos seleksi diharapkan mampu menghadirkan pembelajaran yang berkualitas di sekolah-sekolah negeri.

Irfan turut meluruskan bahwa jalur KKI tidak sama dengan PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang merupakan program pemerintah pusat.

Baca juga: Anggaran Pendidikan 20 Persen Disebut Tak Cukup, DPRD Samarinda Soroti Kesejahteraan Guru PAUD

KKI merupakan inisiatif daerah yang dikelola langsung oleh Disdikbud Balikpapan dengan mekanisme penilaian kompetensi yang lebih spesifik dan terukur.

“KKI ini lebih menekankan pada kemampuan individu calon guru secara menyeluruh, termasuk aspek pedagogik, profesionalisme, dan karakter,” jelasnya.

Disdikbud Balikpapan memperkirakan kebutuhan tenaga pendidik baru melalui dua pola tersebut mencapai 400 hingga 500 orang.

Langkah ini diambil untuk menutupi kekurangan guru, terutama di sejumlah sekolah negeri yang masih minim tenaga pengajar untuk mata pelajaran tertentu.

“Kita berharap pola ini bisa menjawab kebutuhan tenaga pendidik di sekolah-sekolah negeri yang saat ini masih kekurangan guru di beberapa bidang studi,” pungkas Irfan. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved